TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Gen Z Rentan Terkena Gangguan Kesehatan Mental

Paparan media sosial salah satunya

ilustrasi mengalami gangguan kesehatan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Medan, IDN Times – Generasi Z merupakan mereka yang lahir di antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini tumbuh dan berkembang dengan internet sebagai bagian hidupnya.

Ternyata, ini memberikan pengaruh terhadap cara pandang. Tidak hanya itu, ini juga berpengaruh pada kesehatan mental.

Belakangan muncul istilah kesehatan mental atau Mental Health sebagai istilah yang akrab pada Gen Z. Mereka pun dikenal sebagai generasi yang lebih sensitif dan rentan mengalami gangguan mental.

Dilansir Halodoc, menurut penelitian dari American Psychological Association (APA), sekitar 91 persen Gen Z mengaku pernah mengalami setidaknya satu gejala fisik atau emosional akibat stres. Contohnya seperti merasa depresi atau sedih, kehilangan minat, motivasi, atau energi.

Penelitian lainnya dalam Journal of Abnormal Psychology pada tahun 2019, menunjukkan peningkatan besar dalam tingkat depresi di kalangan remaja dan dewasa muda antara tahun 2009 dan 2017.

Ada beberapa alasan kenapa Gen Z lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental.

1. Paparan media sosial meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental

Paparan media sosial ternyata menjadi risiko gangguan kesehatan mental pada Gen Z. Riset  menunjukkan bahwa, semakin banyak waktu anak muda bermain media sosial, semakin rendah kesehatan mentalnya.

Hal ini terjadi karena akses mudah terhadap konten di media sosial, memungkinkan individu terpapar lebih banyak konten negatif. Selain itu, kehadiran influencer di media sosial sering kali menyebabkan perbandingan fisik dan sosial yang dapat meningkatkan perasaan rendah diri.

Dampak negatif ini bisa berupa gangguan tidur, cyberbullying, pelecehan online, permasalahan citra tubuh, perilaku makan tidak sehat, fear of missing out (FOMO), dan gejala depresi.

2. Memiliki pandangan pesimis terhadap dunia

Penelitian dari Montclair State University menunjukkan, Gen Z cenderung melihat dunia sebagai tempat yang lebih berbahaya, dibandingkan dengan pandangan generasi sebelumnya yang cenderung lebih positif.

Peristiwa-peristiwa terkini, seperti krisis iklim dan kekerasan yang sering terjadi, membuat Gen Z lebih mudah resah.

3. Banyak Gen Z terisolasi dengan lingkungan luar

Salah satu survey menunjukkan, lebih banyak Gen Z menggunakan internet 10 jam atau lebih setiap hari. Kondisi ini membuat Gen Z punya sedikit waktu untuk berinteraksi secara tatap muka dengan lingkungannya.

Dampak buruknya, muncul perasaan terisolasi dan kesepian di kalangan Gen Z. Ini membuat Gen Z rentan terhadap gangguan mental.

4. Gen Z lebih peduli isu kekinian

Kemudahan akses terhadap informasi memubuat gen Z lebih melek isu. Termasuk dalam isu sosial dan politik. Penelitian dari Edelman menyebut sekitar 70 persen Generasi Z di seluruh dunia mengatakan mereka terlibat dalam isu sosial atau politik.

Akan tetapi, hal ini juga membuat Gen Z terpapar pada berbagai isu sensitif. Contohnya seperti perang, kekerasan, konflik politik, rasisme, dan masalah-masalah sosial lainnya yang sering kali belum terselesaikan oleh pemerintah.

Lingkungan politik dan sosial yang tidak stabil dapat memperburuk kecemasan dan juga mendorong pikiran pesimis dari Gen Z.

Berita Terkini Lainnya