5 Alasan Gen Z Rentan Terkena Gangguan Kesehatan Mental
Paparan media sosial salah satunya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Generasi Z merupakan mereka yang lahir di antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini tumbuh dan berkembang dengan internet sebagai bagian hidupnya.
Ternyata, ini memberikan pengaruh terhadap cara pandang. Tidak hanya itu, ini juga berpengaruh pada kesehatan mental.
Belakangan muncul istilah kesehatan mental atau Mental Health sebagai istilah yang akrab pada Gen Z. Mereka pun dikenal sebagai generasi yang lebih sensitif dan rentan mengalami gangguan mental.
Dilansir Halodoc, menurut penelitian dari American Psychological Association (APA), sekitar 91 persen Gen Z mengaku pernah mengalami setidaknya satu gejala fisik atau emosional akibat stres. Contohnya seperti merasa depresi atau sedih, kehilangan minat, motivasi, atau energi.
Penelitian lainnya dalam Journal of Abnormal Psychology pada tahun 2019, menunjukkan peningkatan besar dalam tingkat depresi di kalangan remaja dan dewasa muda antara tahun 2009 dan 2017.
Ada beberapa alasan kenapa Gen Z lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental.
1. Paparan media sosial meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental
Paparan media sosial ternyata menjadi risiko gangguan kesehatan mental pada Gen Z. Riset menunjukkan bahwa, semakin banyak waktu anak muda bermain media sosial, semakin rendah kesehatan mentalnya.
Hal ini terjadi karena akses mudah terhadap konten di media sosial, memungkinkan individu terpapar lebih banyak konten negatif. Selain itu, kehadiran influencer di media sosial sering kali menyebabkan perbandingan fisik dan sosial yang dapat meningkatkan perasaan rendah diri.
Dampak negatif ini bisa berupa gangguan tidur, cyberbullying, pelecehan online, permasalahan citra tubuh, perilaku makan tidak sehat, fear of missing out (FOMO), dan gejala depresi.