TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usung Konsep Minimalis, Bisa Refleksi di Kafe Teliti

Misoa goreng jadi camilan andalan di kafe teliti

Kafe Teliti dengan konsep kayu di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Kafe Teliti, namanya saja memang seperti sudah menjanjikan bahwa, segala sesuatu akan diteliti dengan baik untuk kualitas yang terbaik. Kafe ini berada di jalan Taruma nomor 92-94 Medan.

Sudah berjalan 2 tahun berdiri didesain kayu hingga terkesan minimalis saat memasuki ruangan didalam.

Wie Choung sebagai founder menjelaskan bahwa awal bangunan kafe ini hanya memiliki dasar penjelajah meminum kopi.

"Ke beberapa sumber kopi sudah merasakan, mulai dari cara minum kopi, seduh hingga mengamati biji kopi yang bagus jadi udah ada basicnya ada sehingga kita tuangkan ke kafe ini,” tuturnya.

1. Penamaan kafe teliti bertujuan agar pengunjung mengetahui kualitas rasa dari menu yang disajikan

Kafe Teliti dengan konsep kayu di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Terkait bangunannya, dia mengatakan bahwa yang masih aktif ada di lantai 2 dengan nuansa seperti berada di Bali, diperuntukkan tempat refleksi. Namun, disayangkan dilantai 1 tidak terpakai. Sehingga, ia mencoba untuk merenovasi dengan konsep yang senada.

“Sebenarnya saya gak ada niat buka kafe ini, yang awalnya cuma ditawari takeover refleksi yang dibawah kosong. Padahal, biasanya kalau sewa ruko yang mahal itu dibawah buka diatas

Untuk penamaan kafe teliti ini, ternyata memiliki tujuan. Tujuannya adalah agar orang-orang atau pengunjung disini mengetahui bahwa kualitasnya pilihan semua.

“Jadi, minuman atau makanan semuanya disini benar-benar memperhatikan kualitas hingga berdampak pada kesehatan,” katanya.

Untuk harga disini, dia mengatakan tidak terlalu mahal agar semuanya dapat mencoba aneka menu kafe teliti.

2. Ada menu Misoa dengan metode goreng yang ada hanya di Kafe Teliti

Kafe Teliti denagn konsep kayu di Medan (Tangkapan layar TikTok @teliti)

Menariknya lagi dari sekian menu makanan yang disajikan adalah Misoa atau misua yang merupakan mi halus dan tipis dari tepung terigu. Mie ini biasa berkuah, namun disini disajikan dengan digoreng diletak toping bawang goreng putih juga telur mata sapi, dan hanya ada disini yang menjadi ciri khas dan favorit.

“Jarang ketemu misoa digoreng, kita tonjolkan ini supaya ada yang berbeda,” katanya.

Selain menu makanan tradisional seperti misoa, hingga nasi goreng tersebut, beragam aneka western juga tersedia contohnya Spageti, Fettucini dan lainnya.

Kopinya pakai biji arabika yang dicampur dari Lintong dan Gayo, agar harumnya dapat.

Berita Terkini Lainnya