TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bank Syariah Indonesia Dibentuk Hasil Merger 3 Bank, ICMI Dukung Penuh

Bank Syariah Indonesia sebagai jalan keberkahan

Penandatanganan rancangan penggabungan Bank Syariah (Dok. Humas Mandiri Syariah)

Jakarta, IDN Times - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menilai penggabungan usaha (merger) tiga bank syariah milik Himbara sudah sesuai dengan saran lembaga ini beberapa tahun lalu. Karena itu, ICMI mendukung penuh pendirian bank syariah hasil merger yang bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie berkata, kehadiran Bank Syariah Indonesia patut disyukuri. Alasannya, bank ini membuktikan bahwa integrasi bisnis industri perbankan syariah bukan hal yang mustahil dilakukan.

“Bagus, kami bersyukur karena itu kan sudah saran kami dua tahun lalu. Memang bagus karena itu mengintegrasikan semua bank syariah yang punya pemerintah, daripada terlalu banyak. Setidaknya itu mengintegrasikan, menterpadukan semua sehingga kekuatannya bisa menjadi terpadu,” ujar Jimly.

Baca Juga: Gak Banyak yang Tahu, 10 Artis Indonesia Ini Ternyata Asli Korea

1. Entitas hasil merger PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk

Penandatanganan rancangan penggabungan Bank Syariah (Dok. Humas Mandiri Syariah)

Proses merger Bank Syariah Indonesia hingga kini masih berlangsung. Entitas hasil merger PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk., ini direncanakan terbentuk efektif pada 1 Februari 2021.

Saat ini, Akta Penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara telah ditandatangani oleh direksi masing-masing bank. Penandatanganan dilakukan pasca RUPSLB untuk menyetujui merger dilakukan masing-masing bank pada pekan lalu.

“Market share dari keuangan syariah itu juga bisa diperluas (akibat merger bank syariah). Sejak awal ICMI sudah menyarankan, saya sudah bicara dengan Wapres Jusuf Kalla waktu itu, saya juga bicara dengan Presiden Jokowi,” kata Jimly.

2. Orang Islam harus Ahlan Wa Sahlan

Beberapa Pimpinan Bank dalam virtual press conference penandatanganan Conditional Merger Agreement pada (13/10/2020) sebagai bagian dari proses Merger Bank Syariah BUMN (Dok. Humas BUMN dan Himbara)

Pandangan serupa disampaikan Pengamat Ekonomi dan Dai terkemuka asal Solo, Jawa Tengah, Ustaz Wijayanto. Dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan Jumat (18/12) lalu, Wijayanto menyebut kehadiran bank syariah hasil merger sebagai hal yang luar biasa.

Dia mengimbau masyarakat, khususnya pemeluk agama Islam, untuk menerima kehadiran Bank Syariah Indonesia. Keberadaan bank tersebut dianggap menjadi jalan keberkahan dan menjadi jaminan agar masyarakat tidak lagi merasa takut dan sedih jika hendak bertransaksi keuangan melalui lembaga perbankan.

“Orang Islam harus Ahlan Wa Sahlan. Sikap kita kalau ada sesuatu yang berkaitan dengan syariah maka kita harus menerima, karena itu jalan keberkahan. Dengan syariah ada jaminan,” ujar Wijayanto. “Maka, sekali lagi kita harus welcome sebagai orang Islam, dan harusnya prospek karena orang Islam semuanya harus ikut syariah. Karena dengan syariah, satu, ada keberkahan. Kedua, akan tinggi derajatnya. Ketiga, akan ada jaminan dia tidak sedih dan dia tidak takut. Jadi dengan adanya (bank) syariah ini luar biasa,” tambah Ustaz Wijayanto.

Baca Juga: Bikin Pangling, 10 Potret Asli Kiki Pembantu Aldebaran di Ikatan Cinta

Berita Terkini Lainnya