TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gegara Perang Rusia vs Ukraina, Harga Tepung Terigu Masih Tinggi

KPPU ingatkan pedagang tidak curang

Ilustrasi tepung terigu (pixabay.com/Bruno)

Medan, IDN Times – Sejak April 2022, belum ada tanda tanda penurunan harga tepung terigu di sejumlah daerah. Termasuk di Kota Medan, Sumatra Utara.

Kenaikan harga ini berimbas pada industri makanan di dalam  negeri. Khususnya yang menggunakan bahan  baku terigu. Misalnya, roti, mie dan lainnya.

Dampak kenaikan harga ini juga dirasakan para pelaku UMKM. Karena mereka adalah kelompok yang paling banyak menggunakan hingga 70 persen terigu nasional.

Baca Juga: Jangan Panik, Ini yang Harus Kamu Lakukan Ketika Rem Blong

1. Survei KPPU, sudah terjadi 10 kali kenaikan harga terigu

Kepala KPPU Kanwil I Ridho Pamungkas. (Dok KPPU)

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I Medan tengah melakukan pemantauan terhadap komoditas terigu. Mereka sudah melakukan survey harga di beberapa pasar.

Pemantauan dilakukan di sejumlah pasar seperti di Pusat Pasar, Pasar Pringgan, Pasar Sei Sikambing, Pasar Sukaramai, MMTC dan sejumlah grosir dan pengecer yang menjual tepung terigu.

Terhitung, sejak April 2022, harga terigu  sudah 10 kali naik. Kenaikan harga sekitar  Rp4 ribu – Rp6 ribu per sak.

Di Toko Jadi yang beralamat di jalan Gatot Subroto, harga 1 sak tepung merek segitiga biru ukuran 25 kg di bulan April masih di harga Rp.224.000, saat ini sudah di harga Rp.256.800 atau naik 14,64 persen. Begitu juga merek lain yang mengalami kenaikan bervariasi antara 11-15 persen.

2. Harga gandum melonjak, perang Ukraina – Rusia menjadi salah satu pengaruh

Klikdokter

Kepala Kanwil I KPPU Ridho Pamungkas mengatakan, harga terigu begitu dipengaruhi harga gandum di internasional. Harga gandum dipengaruhi oleh perang Rusia – Ukraina dan dan kenaikan biaya pengangkutan kontainer (freight rate).

"Selain perang Rusia Ukraina dimana keduanya adalah negara penghasil gandum, kondisi pemulihan ekonomi pasca pandemi covid memicu banyak negara melakukan pembatasan ekspor beberapa bahan baku pangan yang berujung pada naiknya harga komoditas di dalam negeri. Sementara Sebagian besar kebutuhan terigu nasional masih bergantung pada impor," ujar Ridho, Minggu (31/7/2022).

Baca Juga: Urban Sneaker Society Downtown Market di Medan, Banyak Brand Lokal  

Berita Terkini Lainnya