Harga Beras Naik, KPPU Sumut Ungkap Ada Mafia
Dilihat dari rantai distribusi beras yang relatif panjang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Ridho Pamungkas, Kepala KPPU Kanwil I mengungkapkan adanya mafia beras menyebabkan stok yang terbatas hingga berakibat naiknya harga beras di pasaran.
"Kami terus mencermati munculnya isu mafia beras di tengah kenaikan harga beras beberapa waktu belakangan ini. Keberadaan mafia beras sangat mungkin terjadi pada komoditi dengan struktur pasar oligopoli dan sifat harga yang inelastis," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (25/1/2023).
Baca Juga: KPPU Kanwil I Bahas Perlindungan Harga TBS Bagi Petani Mandiri
1. Rantai distribusi beras yang relatif panjang
Ridho mengatakan, hal itu dilihat dalam rantai distribusi beras yang relatif panjang, mulai dari petani yang memproduksi gabah kemudian dijual ke pengepul, lalu dari pengepul akan membawa gabah masuk ke peggilingan.
Setelah digiling, beras dibawa ke pedagang besar yang meneruskan ke agen, sub-agen, retailer baru ke konsumen atau end user. Terdapat pelaku usaha yang dominan di tengahnya, yakni penggilingan dan pedagang besar.
Baca Juga: Stok Cadangan Beras Aceh Tahun 2023 di Bulog Capai 11.744 Ton