TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Moscot.co Medan Gandeng Petani Kenalkan Kopi Mandailing

Kaum Millenial wajib coba kopi ciri khas Moscot.co

Kopi mandailing dari Moscot.co (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Coffe shop Moscot.co menggelar grand opening spesial dengan menyajikan ciri khasnya biji kopi dari asal daerah Mandailing, Sabtu (7/12) malam. Jika dilihat setiap kedai kopi di mana saja bagi para penikmat dan pecinta kopi, maka dapat disimpulkan bahwa saat ini kopi sudah menjadi trend dan kebutuhan sekunder bagi kaum millennial. Karena setiap seruputan menjadi candu yang dapat menimbulkan kerinduan tersendiri.

Tentunya, berbagai biji kopi atau sering disebut dengan beans ini yang membuat kenikmatan tiada tara.

Namun, ada yang berbeda di coffe shop Medan satu ini, yaitu Moscot.co karena hanya menjual kopi dengan biji single origin Mandailing yang di tanam langsung oleh petaninya.

Baca Juga: Petani Kopi Sipirok Belajar Pengolahan Kopi Sampai ke Bener Meriah

1. Logo Moskot.co punya makna, salah satunya edukasi ke petani

Moscot.co memperkenalkan logonya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Selain sajian biji kopi hanya dari wilayah asal daerah Mandailing, ternyata tempat ngopi ini, memiliki makna logo dengan adanya 6 titik.

Deny Bahroeny sebagai salah satu founder Moscot.co menjelaskan coffee shop ini dibangun dengan basis komunitas dan karya.

"Pertama Dot (titik) coffee cara kita nge-package yang pada saat ini beans Mandailing untuk di blow up lagi, yang dulunya pernah ada sekarang menurun hanya tinggal nama. Tapi dengan niat kami, kami ingin memblow up itu di dot coffee," jelasnya.

2. Moscot.co tampilkan Gordang Sambilan sebagai bentuk budaya Mandailing

Moscot.co memperkenalkan logonya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Uniknya dalam acara grand opening, Moscot.co menampilkan Gordang Sambilan sebagai bentuk budaya asal kopi tersebut, yaitu Mandailing.

"Memang ini kita start dari awal pembangunan coffe shop ini yang memang hanya sebatas bisnis segmen, kita ingin mencoba kolaborasikan antara kultur dengan modern. Jadi sebisa mungkin kita membungkus kultur ini bisa diterima dengan kaum Millenials sekarang saat ini," jelasnya.

Baca Juga: Tokoh dari Berbagai Agama Berbaur dalam Kopi Toleransi

Berita Terkini Lainnya