TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Post Power Syndrome di Masa Pensiunan, Yuk Mulai Berbisnis!

Berikut kiat-kiatnya dari psikolog

IDN Times/Istimewa

Medan, IDN Times - Mereka yang tengah memasuki masa pensiun kerap dihantui gejala post power syndrome.

Gejala ini biasanya ditandai dengan perubahan pada emosi seperti misalnya menjadi mudah tersinggung, cepat marah dan lain sebagainya.

Problem psikologis seperti post power syndrome ini memang menjadi salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh para pensiunan.

Baca Juga: Andi Arief Bareng Livy saat Penggerebekan? Begini Respon NasDem

1. Pensiun bukanlah akhir dari segalanya

IDN Times/Istimewa

Menurut psikolog Mustika Tarigan M.Psi, hal ini biasanya dikarenakan kehilangan aktivitas rutin, perubahan tingkat kesejahteraan, kehilangan kekuasaan dan kemunduran fisik karena sudah semakin tua.

“Untuk mengatasi permasalahan psikologis itu para pensiunan sebaiknya menerima keadaan mereka. Seharusnya mereka melihat masa pensiun dengan kacamata yang berbeda. Pensiun adalah masa yang dinikmati karena pensiun bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal memulai kegiatan yang baru. Pandanglah masa pensiun sebagai saat yang menyenangkan di mana kita bisa punya waktu lebih banyak untuk keluarga dan terbebas dari rutinitas kerja,” ujar Mustika Tarigan.

2. Berikut kiat-kiat menghadapi masa pensiun

IDN Times/Istimewa

Berikut kiat-kiat menghadapi pensiun dari psikolog Dra.Mustika Tarigan M.Psi.

-        Menerima keterbatasan diri

-        Meningkatkan nilai-nilai kebijaksanaan

-        Mencari kegiatan baru

-        Meyakini bahwa pensiun bukan akhir segala-galanya

-        Memecahkan problem dan komunikasi secara aktif dengan keluarga

-        Pasangan hidup tidak boleh menjompokan sang pensiunan

-        Pasangan hidup tidak boleh menuntut terlalu tinggi kepada sang pensiunan

Baca Juga: Livy Andriani Bantah Digerebek Bareng Andi Arief, Ini Buktinya

Berita Terkini Lainnya