TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usung Konsep Baru, Yuk Ramaikan Festival 1.000 Tenda di Desa Meat

Berlangsung tanggal 28-30 Juni di Tobasa

Instagram @1000tenda

Toba Samosir, IDN Times - Festival 1.000 Tenda Kaldera yang digagas Rumah Karya Indonesia (RKI) sukses memasuki tahun ketiga. Tahun ini, festival itu kembali digelar di Desa Meat, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara pada 28-30 Juni 2019.

Festival 1.000 tenda menyajikan bentang alam Danau Toba yang tiada duanya. Kabarnya, Festival 1.000 tenda kali ini dikemas dengan konsep teranyar. Simak nih guys, penjelasan dari panitia.

Baca Juga: [LAPORAN KHUSUS] Kilas Balik Tragedi KM Sinar Bangun di Danau Toba

1. Festival 1.000 tenda tawarkan camping plus dapat ilmu

Instagram @1000tenda

Panitia sudah menyiapkan konsep yang apik. Pada tahun sebelumnya, 1.000 tenda menyajikan konsep kebudayaan.

Kali ini penyelenggara bakal membuat hal yang berbeda. Peserta yang ikut berkesempatan mendapat bekal pengetahuan dari para mentor andal.

“Festival 1.000 Tenda kali ini harus menjadi ruang saling silang berbagi pengetahuan. Akan ada 9 topik diskusi yang dihadiri para narasumber hebat di bidangnya. Baik dari Sumatera Utara maupun nasional,” kata Direktur Festival 1000 Tenda Kaldera Siparjalang, Minggu (23/6).

2. Para mentor andal bakal isi workshop

IDN Times/Prayugo Utomo

Sejumlah nama sudah disiapkan penyelenggara untuk semakin menyemarakkan festival 1.000 Tenda Kaldera. Mereka adalah mentor yang sudah punya jam terbang cukup tinggi.

Mentor-mentor tersebut antara lain, Moses Silalahi, Yosef Suprayogi, Eka Dalanta,
Ryan Ernest, Tumpak Winmark, Anwar Saragih, Hiras Simorangkir, M. Faisal, dan Desi Situmorang.

Lalu Togu Simorangkir, Trisna Pardede, Avena Matondang, Rahmat Manurung, Febry Siallagan, Guido Hutagalung, Ruth Aruan, dan Jegez GoBatak.

“Lewat festival ini, kami berharap para peserta bisa berkenalan dengan para pejalan atau traveler lain. Mereka juga bisa membawa sesuatu yang berguna untuk dibagikan ke sesama peserta,” ujar Siparjalang.

Topik diskusi yang akan diangkat, contohnya revolusi digital 4.0, globalisasi dan efeknya, anak muda memimpin Indonesia 2045, seni dan masa depan industri kreatif, serta topik menarik lainnya.

3. Desa Meat suguhkan pemandangan eksotis Danau Toba

Ahmad Ridwan Nasution

Bukan tanpa alasan Desa Meat selalu kadi pilihan untuk Festival 1.000 Tenda. Dengan bentang alamnya yang begitu eksotis, selalu menarik wisatawan untuk hadir ke sana.

"Ini merupakan peluang bagi warga setempat untuk mengenalkan keindahan Meat kepada masyarakat luas. Mudah-mudahan pariwisata di daerah ini semakin berkembang. Terlebih, panitia menargetkan 3.000 peserta. Selain dari Sumatera Utara, ada juga dari Aceh, Pekanbaru, Banyuwangi, Jakarta, dan Yogyakarta," bebernya.

4. Festival 1.000 tenda berpotensi sedot wisatawan

Instagram @1000tenda

Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menyambut baik Festival 1.000 Tenda yang bakal digelar. Direktur Utama BPODT Arie Prasetyo mengatakan, event tahunan ini berpotensi menyedot wisatawan untuk datang ke Danau Toba.

“Acara ini sangat menarik. Secara visualnya juga sangat bagus. Bagaimana ada seribu tenda berjajar di pinggiran Danau Toba. Semoga ini menjadi penarik wisatawan untuk hadir ke Danau Toba,” ujarnya.

Senada, Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengapresiasi kinerja panitia yang mengkombinasikan transfer pengetahuan dibalut dengan festival. Sehingga, para peserta bisa menikmati alam.

Lalu pada siang sampai sore, mereka bisa ikutan beragam topik diskusi. Sementara pada malam harinya bisa menikmati pertunjukan seni budaya.

"Saya berharap panitia terus konsisten dalam berkreasi dan berinovasi. Harus ada hal baru untuk para peserta, sehingga event ini tidak monoton," ucapnya.

Baca Juga: Musisi Asal Meksiko Puji Keindahan Danau Toba

Berita Terkini Lainnya