TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luhut Optimis Transportasi Daring Bakal Dongkrak Pariwisata Danau Toba

Grab resmi mengaspal di kawasan Toba

IDN Times/Prayugo Utomo

Toba Samosir, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan kembali meninjau progres pembangunan kawasan Danau Toba. Purnawirawan Jenderal TNI itu ingin pembangunan di Toba berjalan dengan semestinya.

Karena jika pembangunan dikebut, peluang untuk lapangan pekerjaan masyarakat semakin terbuka lebar. Luhut juga optimis target kunjungan satu juta Wisatawan Mancanegara (Wisman) tercapai tahun ini. Bahkan dia menarget tiga juga wisatawan pada 2025 mendatang.

Pemerintah pun menggandeng Grab untuk pengembangan Danau Toba sebagai destinasi superprioritas. Raksasa transportasi daring yang sukses beroperasi di Indonesia.

Luhut juga langsung meresmikan operasi Grab di kawasan Danau Toba. Khususnya di Kabupaten Toba Samosir dan sekitarnya. Saat itu juga, Kementerian Pariwisata melalu Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan pariwista.

 

Baca Juga: [BREAKING] Soal Wisata Halal, Menko Luhut: Kenapa Sih Mesti Ribut?

1. Jadi lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat

IDN Times/Prayugo Utomo

Pembangunan pariwisata harus memberikan dampak positif kepada masyarakat. Masuknya transportasi daring menjadi lahan pekerjaan baru bagi masyarakat kawasan Danau Toba.

Saat ini Grab punya 300 mitra Grab di kawasan Toba. Mulai dari Tapanuli utara, Tobasa, hingga Kota Wisata Parapat. Semuanya bakal memfasilitasi masyarakat untuk menjajal berbagai destinasi di Toba.

“Sekarang Grab menjadi salah satu Mitra pemerintah untuk sosialisasi pariwisata kita ke dunia,” ungkap Luhut dalam sambutannya.

2. Luhut ingatkan pentingnya ramah tamah ke wisatawan

IDN Times/Prayugo Utomo

Dalam kesempatan itu, Luhut mengingatkan betapa pentingnya ramah tamah kepada wisatawan. Dia ingin semua mitra transportasi daring bisa menerapkan keramahtamahan kepada para wisatawan.

Supaya, kata Luhut, para pengguna jasa transportasi daring merasa puas dengan layanannya. Bahkan dia ingin bagaimana mitta transportasi daring ini menjadi pemandu wisata pelanggannya.

“Makanya belajarlah bahasa Inggris kalian. Tetap perlihatkan keramahtamahan. Tetap senyum. Keramahtamahan itu tidak menghilangkan sikap kita (orang Batak) yang tegas. Tapi penyampaian dengan tulus, penyampaian dengan ramah , itu juga saya kira akan membuat kita lebih bagus lagi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga para mitra diberi pembekalan soal bagaimana cara melayani kustomer dengan baik. “Kepuasan dari customer itu menjadi kunci. Jangan sampai misalnya, mobil kita bau, jadi harus bersih. Kalian juga harus menjaga kebersihan diri,” ungkapnya.

Baca Juga: Polemik Wisata Halal Danau Toba, Edy Rahmayadi: Hoaks yang Jelek 

Berita Terkini Lainnya