TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal UI/UX Designer sebagai Alternatif Pekerjaan Anak IT

Menghasilkan cuan dan dibutuhkan perusahaan 

ilustrasi laptop error (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurutmu, bagaimana proses pembuatan tampilan sebuah aplikasi maupun website? Siapa yang bertugas untuk merancangnya? Jawabannya adalah UI/UX designer.

UI/UX designer adalah seorang maupun sekolompok yang bertugas untuk merancang sebuah tampilan aplikasi ataupun website agar menarik dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. UI/UX designer sangat menguntungkan kamu yang berencana membuat aplikasi atau website, agar aplikasi atau website yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari target pengguna mu.

1. Kenapa UI/UX Designer??

Pexels/Tranmautritam

Menurut jurnal UI/UX design of educational on-line course (2022: 185) dikatakan bahwa, Pengguna melihat dalam sistem perangkat lunak bukan bahasa pengkodean, tetapi antarmuka, yang berkontribusi dalam keberhasilan atau kegagalan sistem ini.

Dari kutipan diatas, secara sederhananya, UI/UX designer hanya berfokus mengurusi tampilan sebuah aplikasi atau website yang akan dibuat agar lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya dan tidak mementingkan bahasa pemrogramannya.

Sehingga UI/UX designer, sangat cocok untuk kamu anak IT, lebih lagi untuk kamu yang tidak bisa pem-programan karena UI/UX designer tidak berfokus pada bahasa program. Selain anak IT pun bisa menjadi UI/UX designer.

2. Konsep atau metode yang diterapkan pada UI/UX Design

Pexels.com/Thorn Yang

Setalah kamu memutuskan untuk menjadi UI/UX designer, kamu perlu tahu konsep atau metode apa saja yang diterapkan pada UI/UX design.

Pada pelatihan terbatas yang diadakan oleh harisenin.com, dengan pembicara Arini Annisa dan Bagas Nirwana, dalam UI/UX design ada metode yang diterapkan seperti design thinking, color dan font system, design pattern, read pattern, layout grid, typography, dan iconography.

Design thinking merupakan metode yang dilakukan dalam proses UI/UX design. Proses tersebut meliputi pencarian masalah yang mungkin dialami atau sudah dialami target pengguna aplikasi atau website kita. Lalu mencari solusi dari permasalahan tersebut, kemudian dibuatlah prototype dari aplikasi atau website kita sesuai solusi yang sudah dbuat. Kemudian dilakukan uji coba aplikasi atau website sebagai proses akhir.

Dalam membuat aplikasi atau website pun tidak boleh sembarangan, agar target pengguna aplikasi atau website tertarik menggunakannya dan nyaman. Seperti penerapan color dan font system, dengan tujuan agar warna dan font yang kita gunakan sesuai dengan tema aplikasi atau website. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah design pattern juga read pattern. Ini berfungsi agar design kita tidak terlalu lebay dan efisien ketika pengguna membaca konten aplikasi atau website sehingga pesan yang disampaikan dapat ditangkap dengan baik.

Baca Juga: 5 Tahapan Membuat Strategi SEO untuk Website Baru

Writer

Ananta Arya

Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya, jurusan informatika.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya