Persiraja Kena Denda Komdis PSSI Rp10 Juta Akibat Lemparan Botol

Euforia penonton saat Ricardo Pires cetak gol kemenangan

Banda Aceh, IDN Times - Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberi sanksi kepada Persiraja Banda Aceh. Surat keputusan diakui telah diterima manajemen Lantak Laju.

“Salinan surat keputusan sudah diterima Persiraja,” kata Media Officer Persiraja Banda Aceh, Ariful Usman, saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (5/10/2023).

1. Sanksi diberikan karena tingkah penonton saat melawan Sada Sumut FC

Persiraja Kena Denda Komdis PSSI Rp10 Juta Akibat Lemparan BotolHening cipta mengenang tragedi Kanjuruhan sebelum laga Persiraja Banda Aceh melawan Sada Sumut FC. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Berdasarkan salinan yang IDN Times dapatkan, surat keputusan itu langsung ditandatangani oleh Ketua Komisi Disiplin PSSI, Eko Hendro Prasetyo. Sesuai yang tertera, surat dikeluarkan di Jakarta pada 4 Oktober 2023. 

Disebutkan, kasus pelanggaran disiplin yang dilanggar Persiraja Banda Aceh sesuai nomor 025/L2/SK/KD-PSSI/X/2023 yakni terkait tanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton dalam pertandingan Persiraja Aceh melawan Sada Sumut FC tanggal 30 September 2023.

“Bahwa pada tanggal 30 September 2023 bertempat di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh telah berlangsung pertandingan Pegadaian Liga 2 2023-2024 antara Persiraja Aceh melawan Sada Sumut FC, dimana Klub Persiraja Aceh melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pelemparan botol air mineral ke arah lapangan yang dilakukan oleh penonton di Tribun Barat dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin,” bunyi isi fakta dan pertimbangan hukum dari surat keputusan Komdis PSSI.

2. Persiraja didenda Rp10 juta dan tidak dapat banding

Persiraja Kena Denda Komdis PSSI Rp10 Juta Akibat Lemparan BotolIlustrasi sanksi. (DJPb)

Masih berdasarkan salinan surat tersebut disebutkan keputusan Komdis PSSI Persiraja dikenakan sanksi denda Rp10 juta. Hal ini dikarenakan terjadi pelemparan botol air mineral ke arah lapangan dilakukan oleh penonton di Tribun Barat dan diperkuat dengan bukti-bukti cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.

Tindakan itu dinilai melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 dan merujuk Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 jo Pasal 13 Ayat 2 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.

“Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat,” bunyi poin kedua dalam isi keputusan.

Bahkan dalam surat disebutkan bahwa terhadap keputusan itu tidak dapat diajukan banding. Hal ini sesuai dengan Pasal 119 Kode Disiplin PSSI.

3. Fakta di lapangan, pelemparan diduga karena euforia penonton usai Pires mencetak gol

Persiraja Kena Denda Komdis PSSI Rp10 Juta Akibat Lemparan BotolPersiraja Banda Aceh menjamu Sada Sumut FC di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Sementara itu, berdasarkan amatan IDN Times di lapangan, memang ada terlihat pelemparan bungkusan plastik dan botol berisi air mineral ketika laga antara Persiraja Banda Aceh melawan Sada Sumut FC, di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu (30/9/2023).

Pelemparan itu terjadi pasca penyerang Persiraja Banda Aceh, Ricardo Pires, mencetak gol kemenangan Laskar Rencong di menit akhir atau 90+2. Tandukan Pires yang menjadi gol penentu kemenangan Persiraja tersebut disambut euforia dan emosional dari penonton hingga melemparkan plastik serta botol ke segala arah termasuk ke dalam lapangan.

4. Manajer Persiraja berharap sanksi yang diberikan menjadi pelajaran

Persiraja Kena Denda Komdis PSSI Rp10 Juta Akibat Lemparan BotolPersiraja Banda Aceh menjamu Sada Sumut FC di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Sehubungan dengan itu, Manajer Persiraja Banda Aceh, Ridha Mafdhul, sangat menyayangkan adanya aksi pelemparan ketika euforia merayakan gol kemenangan yang dicetak Ricardo Pires. Meski demikian, dia berharap kesalahan serta sanksi dari PSSI dapat menjadi pembelajaran.

“Agar tidak terulang lagi. Kita tidak usah saling tuduh dan mencari siapa yang salah. Kita mengimbau agar berpikir lebih dulu dan panjang sebelum melakukan tindakan. Jangan sampai ini merugikan tim dan menjadi kendala bagi tim yang ingin berprestasi musim ini,” ujar Ridha.

Baca Juga: Ridwan Saragih Mundur dari Pelatih Kepala PSMS Jelang Away ke Padang

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya