Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi seni gerak atlet tarung drajat Sumut (dok.media pon bela diri sumut)
Aksi seni gerak atlet tarung drajat Sumut (dok.media pon bela diri sumut)

Medan, IDN Times- Cabang olahraga tarung drajat ikut memberi warna dalam perjuangan kontingen Sumatera Utara di Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025. Delapan petarung muda yang diturunkan sukses membawa pulang empat medali perunggu dari arena Djarum Arena 3A, Kudus, Jawa Tengah.

Empat medali tersebut diraih melalui Fadhel Tirta Yudha, pasangan Dhira Khalisa–Yani Dwi Murti, Ramadhan Firmansyah, dan Amsal Rivaldo Berutu.

1. Delapan atlet yang turun 4 dapat medali

Aksi seni gerak atlet tarung drajat Sumut (dok.media pon bela diri sumut)

Ketua Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Sumut Tasimin, menyampaikan rasa bangga atas capaian tersebut. “Dari delapan atlet yang kami turunkan, empat berhasil menyumbang medali. Ini pencapaian yang patut diapresiasi, apalagi sebagian besar merupakan atlet muda yang baru debut di PON,” ujarnya, Kamis (16/10).

Pada nomor seni gerak tunggal putra, Fadhel Tirta Yudha menempati posisi ketiga dengan nilai 2.450. Emas diraih Kesatria Firman Salim (Jawa Tengah) dengan 2.511 poin, sementara perak menjadi milik Ricky Alvian Noor (Kalimantan Timur) dengan 2.470 poin.

Di nomor seni gerak getar putri, pasangan Dhira Khalisa–Yani Dwi Murti meraih perunggu dengan nilai 1.098. Medali emas jatuh ke tangan pasangan Sasva Vannes Farawati–Georgina Ansyari Patricia (Kalimantan Timur) yang membukukan 2.327 poin, sedangkan perak direbut Nadila Putri–Rizki Rahmawati (NTB) dengan nilai 2.227.

2. Belum capai target emas

Aksi seni gerak atlet tarung drajat Sumut (dok.media pon bela diri sumut)

Sehari sebelumnya, dua perunggu lain dipersembahkan Ramadhan Firmansyah di kelas 55,1–58 kg putra, serta Amsal Rivaldo Berutu di kelas 52,1–55 kg putra.

Tasimin menilai hasil ini menjadi modal penting untuk pembinaan ke depan. “Walau belum sampai target emas, kami tetap bangga. Setengah dari atlet yang kami kirim pulang membawa medali. Ini bukti semangat juang mereka luar biasa,” katanya.

3. Sebagian besar atlet Sumut di cabang tarung drajat masih sangat muda

Aksi seni gerak atlet tarung drajat Sumut (dok.media pon bela diri sumut)

Ia menambahkan, sebagian besar atlet Sumut di cabang tarung drajat masih sangat muda. Salah satunya Fadhel Tirta Yudha yang baru berusia 14 tahun dan duduk di kelas 2 SMP. “Fadhel ini aset masa depan Sumut. Kami akan siapkan lebih matang lagi menuju PON 2028 NTB–NTT,” ujarnya.

Menurut Tasimin, persaingan di cabang tarung drajat kini semakin ketat karena perkembangan pembinaan di berbagai daerah sudah merata. “Atlet-atlet dari Jawa memang masih dominan, tapi kami optimistis Sumut akan terus bersaing dengan program pembinaan jangka panjang,” tutupnya.

Editorial Team