Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketum PJSI Sumut Muhammad Arief Fadhillah bersama Okky Wicaksono dan Nanda Banurea (dok.media PJSI Sumut)
Ketum PJSI Sumut Muhammad Arief Fadhillah bersama Okky Wicaksono dan Nanda Banurea (dok.media PJSI Sumut)

Intinya sih...

  • Judo Sumut melampaui target dengan 1 emas, 1 perak, dan 5 perunggu

  • Satu nomor beregu campuran judo masih tersisa, tetapi beberapa atlet cedera

  • Kontingen Sumut telah mengoleksi 16 medali dari Taekwondo dan Gulat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times-Hari ketiga Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Kudus 2025, kontingen Sumatra Utara Kembali menambah koleksi medalinya lewat cabir judo, gulat dan taekwondo. Judo Sumut nyaris menambah medali emas setelah pejudonya Muhammad Okky Wicaksono menembus final kelas -100 kg. Sayangnya Okky harus puas dengan medali perak setelah ditumbangkan pejudo pelatnas Gede Ganding Kalbu. Medali perunggu bersama diraih Abi Putra Sanjaya (Babel) dan Rendi Dwi Tresna (Jabar).

Satu perunggu lainnya disumbangkan Nanda Olivia Banurea di kelas -70 kg putri, bersama Putri Ananta Sari (Jatim). Emas diraih Desiana Syafitri (Jabar) dan perak milik Dinny Febriany (Babel).

1. Arief lega judo lampaui target

Pejudo Sumut M Okky Wicaksonoo saat bersua Gede Ganding dari Bali pada final -100 kg PON Bela Diri Kudus 2025 (dok.media PJSI Sumut)

Ketua Pengprov PJSI Sumut M. Arief Fadhillah mengaku lega karena timnya berhasil melampaui target awal 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Hingga akhir hari ketiga, judo telah mengoleksi 1 emas, 1 perak, dan 5 perunggu bagi Kontingen Sumut.

“Tentu kita lega, bahkan bisa menambah bonus tiga medali lagi untuk KONI Sumut,” canda Arief di sela evaluasi tim di GOR Djarum Kaliputu Arena 3B, Kudus.

Sebelumnya, emas pertama Judo Sumut diraih Diki Hartato yang menundukkan Muhammad Bara Ramadhan MU (Jatim) di kelas -81 kg putra. Empat perunggu lainnya disumbangkan Jhonatan Abigael Panggabean (-66 kg), Winner Felix Panggabean (-73 kg), Winda Miska Sinaga (-48 kg), serta duet Diki Anugerah Sembiring/Diego Wirawan Siregar di nomor Kata Beregu Putra (nage no kata).

2. Judo sisakan satu nomor beregu campuran

Pejudo Sumut Nanda Banurea saat beraksi di final -70 kg PON Bela Diri Kudus 2025 (dok.media PJSI Sumut)

Arief yang didampingi pelatih Eka Setia Wirawan, Suyadi, dan Hisar Sibarani, menuturkan masih ada satu nomor tersisa yaitu beregu campuran (3 putra dan 3 putri) yang akan digelar Rabu (15/10).

“Kita sedang menyusun komposisi terbaik. Namun ada beberapa atlet yang cedera, jadi kemungkinan tidak ideal,” ujarnya.

Dari Cabor Gulat, tiga finalis putri Sumut belum berhasil mempersembahkan emas, Dewi Sartika Nasution (50 kg) kalah 2–5 dari Anissa Safitri (Kaltim), Bellinda Septi br Manalu (57 kg) takluk dari Inadrah (Kaltim), Agata Clara Garcia br Tarigan (76 kg) dikalahkan Varadisa Septi Putri (Jatim).

Sumut tetap meraih tambahan satu perunggu atas nama Bulan Oktavia Manalu, dengan emas direbut Yusma Deswita (Sumbar).Manajer Gulat Mangasi Simangunsong optimistis masih bisa memenuhi target 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. “Masih ada lima nomor gaya bebas putra besok. Kami yakin bisa menambah medali,” katanya.

3. KONI Sumut: Masih on the track

Atlet gulat Sumut merebut 3 medali perak PON Bela Diri Kudus 2025 (dok.media pon bela diri Sumut)

Sementara itu, Taekwondo menutup laga di GOR Djarum Kaliputu Arena 2A dengan satu tambahan perunggu lewat Rifka Herawati br Manulang di nomor gyorugi kelas feather di bawah 57 kg. Hingga berakhirnya hari ketiga PON Beladiri 2025, Kontingen Sumut telah mengoleksi 16 medali terdiri dari 1 emas, 5 perak, 10 perunggu

Ketua Umum KONI Sumut Hatunggal Siregar mengatakan, kontingen Sumatera Utara masih berada di jalur yang tepat atau on the track dalam perburuan target 40 medali pada PON Bela Diri ini

“Kalau dari jumlah medali kita masih on the track. Tapi kalau dari warna medalinya, tentu kita berharap lebih banyak emas,” ujar Hatunggaldidampingi jajaran pengurus di Kudus.

Hatunggal menyebut empat kekalahan di final — tiga dari cabang gulat putri dan satu dari judo putra — menjadi bahan evaluasi penting. Ia berharap atlet yang belum turun tetap menjaga semangat juang. “Setiap malam kita evaluasi bersama pengurus KONI dan ofisial. Semua catatan ini untuk perbaikan dan motivasi atlet yang masih bertanding,” tambahnya.

Editorial Team