Rekor Pecah! 6.023 Pelajar Bersaing di SAC Indonesia 2023 Sumatra

Medan, IDN Times- Kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia berlabel Energen Champion SAC Indonesia 2023 digelar untuk tahun kedua. Sumatra Utara kembali dipercaya menjadi salah satu daerah penyelenggara di Stadion Universitas Negeri Medan (Unimed) mulai Jumat (1/9/2023) untuk Sumatra Qualifiers atau kualifikasi zona Sumatra.
Menariknya, tahun ini rekor tercipta dengan total 6.023 peserta berkompetisi. Mereka datang dari 350 sekolah. Dari Provinsi Aceh sampai Lampung.Jumlah itu memecahkan rekor penyelenggaraan, yang sebelumnya dipegang Jawa Timur dengan 5.154 peserta.
Tahun ini kompetisi gawean DBL Indonesia, bekerja sama dengan PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan Energen Champion itu digelar di 6 region yakni ada West Java, Central Java, East Java, Bali Nusra dan Jakarta Banten.
Kejuaraan dibuka Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Dia berharap dari 6 ribuan ini ada atlet yang potensial.
“Semoga dari sini nanti lahir atlet-atlet yang membanggakan tidak hanya untuk Sumut, Sumatera, tapi Indonesia,” kata Edy.
1. Edy Rahmayadi terkesan dengan banyaknya peserta
Edy mengatakan, meskipun nantinya jika tidak jadi atlet, para pelajar akan punya fondasi fisik yang kuat karena atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga.
Ia terkesan dengan DBL Indonesia yang ternyata bisa menjadikan atletik itu asyik. Sehingga peserta pun masif. “Beneran saya tidak mengira bakal sebanyak ini, bahkan pecah rekor. Sebab di era digital seperti ini, mengajak anak-anak aktif bergerak itu kan susah. Sebab mereka sudah lekat dengan perangkat ponsel dan sebagainya. Karena itu juga saya sempatkan datang meskipun agenda hari ini begitu padat” ujarnya.
Sementara Bos DBL Indonesia Azrul Ananda mengatakan senang dengan banyaknya peserta yang datang dari jauh. Salah satunya cerita SMAN 1 Bandar Lampung yang ada di ujung selatan Sumatera antusias ikut berkompetisi. Meski begitu ia ingin, memasifkan SAC dengan tetap natural dan bertahap.
“Tentu harapan saya SAC ini bisa seperti DBL ke depannya bisa berjalan di banyak kota dan banyak provinsi lagi. Sehingga lebih dekat dengan adik-adik,” ujarnya.
2. Berharap lahir Mardi Lestari yang baru
Senada dengan Azrul, Sekjen PB PASI Tigor Tanjung mengatakan, meskipun SAC mengadopsi konsep kompetisi basket DBL, namun tak serta merta semuanya bisa ditiru. “Bagaimana pun karakteristik basket dan atletik itu berbeda,” ujarnya.
Tigor menyebut apa yang dilakukan DBL Indonesia dan PB PASI lewat SAC Indonesia sudah sesuai dengan strategi empat pilar pertumbuhan olahraga atletik versi World Athletics. Yakni more participant, more people, more partnership, more promotion.
Ketua Pengprov PASI Sumut, David Luther Lubis mengatakan, berlimpahnya jumlah peserta, David berharap muncul regenerasi atlet atletik. David yakin bahwa Sumut akan unggul di beberapa nomor lomba. David berharap Sumut bisa menyabet juara untuk lompat jauh, tolak peluru dan sprint 100 meter.
"Mengingat, Sumut pernah memiliki sprinter kelas dunia, yakni Pak Mardi Lestari. Kami yakin ada potensi besar yang akan membawa nama Indonesia di kompetisi dunia dari kompetisi ini," kata David.
"Dengan cakupan yang lebih luas, persaingan akan lebih baik lagi. Para pelajar juga diajarkan untuk bersikap lebih kompetitif. Tapi kami tetap optimistis," lanjut David.
3. Tahun lalu juara SAC diterbangkan ke Australia
Tahun ini ada lima main event yang digelar mulai dari sprint (lari jarak pendek), middle distance (lari jarak menengah), long jump (lompat jauh), shot put (tolak peluru), relays (lari estafet). Lima disiplin tersebut dapat diikuti oleh peserta SD, SMP dan SMA.
Pada penyelenggaraan musim lalu, Energen Champion SAC Indonesia berhasil menggaet 31 ribu pelajar lebih dari 2000 sekolah dari seluruh Indonesia. Diharapkan tahun ini SAC Indonesia kembali menjadi wadah bagi anak-anak Indonesia untuk terus aktif mempopulerkan olahraga atletik.
Tahun ini dimulai di babak regional qualifiers dan National Championship. Juara dari babak regional qualifiers dari masing-masing daerah untuk tingkat SMA/Sederajat akan dilombakan di tingkat nasional dalam babak National Championship. Kemudian, juara dari babak National Championship akan mengantongi tiket untuk mengikuti training camp ke luar negeri.
Tahun lalu, seorang pelajar dari SMKN 2 Medan, Firli Sahputra juga berhasil menjadi juara Energen Champion SAC National Championship 2022 (juara nasional). Ia berkesempatan diterbangkan SAC Indonesia ke Australia untuk belajar dan berkompetisi di sana.