Prestasi 4 Besar, Atlet dan Pelatih PON Sumut: Tak Adil Bonus Turun!

Medan, IDN Times- Para atlet dan pelatih peraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 akhirnya melakukan audiensi dengan KONI Sumatra Utara untuk menyampaikan tuntutan mereka terkait pemotongan bonus dan beban pajak penghasilan (PPh) yang harus mereka tanggung sendiri.
Audiensi yang digelar di Sekretariat KONI Sumut, Jumat (21/3/2025) ini dihadiri oleh Wakil Bendahara KONI Sumut T P Sihombing dan Wakil Ketua I Prof. Agung Sunarno. Para atlet dan pelatih berharap mendapatkan kejelasan mengenai nominal bonus yang lebih kecil dibandingkan PON sebelumnya, serta pajak yang tidak lagi ditanggung pemerintah.
1. Pelatih dan Atlet kecewa, sudah berjuang keras tapi bonus di luar ekspektasi
Salah satu pelatih, Sadarmawati Simbolon dari cabang olahraga Kickboxing, mengaku kecewa dengan hasil audiensi tersebut.
"Kami tidak mendapatkan solusi. Keputusan tetap sama seperti yang diumumkan sebelumnya. Pemerintah sudah mengambil kebijakan bahwa bonus tidak ada peningkatan, malah turun karena pajak ditanggung penerima (atlet dan pelatih)," keluhnya.
Ia menyoroti bahwa nominal bonus untuk pelatih turun drastis dibandingkan PON Papua 2021. Bonus pelatih peraih emas: Turun dari Rp 100 juta menjadi Rp 50 juta, pelatih peraih perak: Dari Rp 75 juta menjadi Rp 25 juta dan bonus pelatih peraih perunggu: Dari Rp 50 juta menjadi Rp 15 juta
Padahal, menurutnya, para atlet dan pelatih telah berjuang keras meningkatkan prestasi Sumatera Utara di PON XXI, yang terbukti dengan lonjakan peringkat dari posisi ke-13 pada PON Papua 2021 ke peringkat keempat di PON 2024.
"Kami sudah berjuang keras. Dari peringkat 13 naik ke posisi empat besar nasional. Tapi kenapa penghargaan justru berkurang? Ini tidak adil bagi kami," tambahnya.