Medan, IDN Times - Upacara penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Sumatra Utara diwarnai protes masyarakat. Banyak warga yang tidak bisa masuk ke stadion utama, di Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (20/9/2024).

Warga kecewa, lantaran mereka sudah melakukan registrasi melalui daring. Namun mereka tidak mendapatkan tiket untuk masuk.

Pantauan di depan gerbang masuk stadion, masyarakat yang ingin masuk berdesak- desakan. Sebuah video yang beredar juga menunjukkan masyarakat memaksa menerobos masuk. Bahkan petugas tidak lagi memeriksa tiket mereka.

Di bagian konter Penukaran tiket, warga masih berkumpul. Mereka mencari panitia untuk menukarkan tiket.

Perempuan yang mengaku bernama Diana, warga Kecamatan Medan Marelan mengatakan, mereka sudah menunggu sejak pukul 08.00 WIB. Namun hingga pukul 15.00 WIB mereka tidak bisa menukarkan tiketnya.

"Kayak mana lah ini. Panitianya pun gak ada di loket. Kena harapan palsu kami, "katanya.

Konter tiket yang ada di dekat gerbang utama memang kosong. Bahkan beberapa loket sempat dirusak warga yang kesal.

"Tadi mengamuk orang ini, karena gak bisa tukar tiket," kata Dani, warga lainnya.

Warga bilang, mereka sudah mendaftar sejak lama. Namun mereka melihat, ada warga yang mendapatkan tiket berupa gelang hanya dengan cuma-cuma.

Sementara itu, di lingkar luar sport center, petugas sudah melakukan pembatasan akses masuk kendaraan. Hanya kendaraan yang memiliki stiker khusus yang bisa melintasi jalan arteri menuju Bandara Kualanamu. Warga yang ingin menuju ke areal Sport Center harus memarkir kendaraannya di kantong parkir yang disediakan. Dari sana, mereka akan menggunakan fasilitas shuttle bus dari penyelenggara PON.

Protes masyarakat pada penutupan PON ini menambah catatan buruk penyelenggaraan. Baik di Aceh atau pun Sumatra Utara sebagai penyelenggara.

Baca Juga: Biliar Sumut Raih Emas Keenam PON 2024 lewat Dico