CEO Petronas SIC, Azhan Shafriman Hanif saat memberikan paparan di hadapan media, travel agen hingga komunitas di Grand Fix Cafe and Resto Medan, Sabtu (5/7/2025). (IDN Times/Doni Hermawan)
Tahun ini, Petronas SIC juga membuat gebrakan. Ada berbagai rangkaian aktivitas sepanjang pekan balap mulai 18-26 Oktober. Mulai dari Pre-Race Festival, pre-event, meet and greet, night track tour, public pit lane walk, autograph session, mega carnaval, rider parade, hingga opening ceremony.
"Kami datang ke sini bukan untuk bersaing dengan Mandalika. Rasa berdebar. Indonesia proximity dengan Malaysia. Banyak tempat indah. Fans Indonesia mesti datang untuk Holidays. Cost untuk datang ke Malaysia tentu lebih sedikit. Tanpa fans Indonesia kam gak akan bisa capai target 200 ribu. Apalagi seri Malaysia ini biasanya akan jadi penentu juara dunia, walaupun Marc Marquez jauh memimpin, tapi apapun bisa terjadi," tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa Sepang menawarkan pengalaman unik yang memadukan atmosfer balapan kelas dunia dengan nuansa kota yang hidup.
“Penggemar tak perlu memilih salah satu – di Sepang, mereka bisa mendapatkan keduanya. Tur ini juga menjadi ajang mempererat hubungan, sekaligus mengundang para tetangga kami untuk merayakan semangat balap bersama-sama," bebernya.
Salah satu sorotan istimewa bagi penggemar Tanah Air juga adalah kehadiran Mario Suryo Aji, pembalap muda asal Indonesia yang kini bersaing di ajang Moto2 World Championship bersama Honda Team Asia.
Di usianya yang baru 20 tahun, Mario telah menorehkan sejarah sebagai pembalap Indonesia pertama yang finis di posisi ke-9 pada GP Americas – prestasi terbaik di kelas Moto2 sejauh ini. Hingga Juni 2025, ia berada di peringkat ke-23 klasemen dunia Moto2 dengan total 8 poin, menunjukkan perkembangan yang menjanjikan sepanjang musim.