Mencontoh Pengelolaan Stadion Citarum untuk Diterapkan ke Medan
Medan, IDN Times - Kunjungan kerja ke Semarang, Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution menyempatkan diri untuk mengunjungi stadion sepak bola Citarum. Ini merupakan kandang baru klub Liga 1, PSIS Semarang.
Akhyar berkunjung sekaligus ingin pengelolaan stadion milik pemko Semarang itu dan kerja samanya dengan pihak swasta.
1.Terinspirasi Semarang mengelola sarana olahraganya
Di bawah pimpinan Hendrar Prihadi, Akhyar menilai wajah kota Semarang berubah jadi lebih maju. Dia kagum melihat kondisi stadion yang megah. Apalagi kondisi rumputnya yang hijau dan rata.
Akhyar bahkan tergoda untuk menimang-nimang bola. Dia lalu berdiskusi dengan pengurus PSIS yang diberikan mandat jadi pengelola stadion oleh Pemko.
2. Stadion Citarum dikelola PSIS dengan tarif Rp1 miliar per tahun
Akhyar akhirnya mengetahui ternyata Stadion Citarum telah diserahkan kepengelolaannya kepada PSIS. Ada perjanjian yang disepakati agar ada kontribusi ke Pemko Semarang.
"Ternyata Pemko Semarang sudah menandatangi MoU kerjasama dengan PSIS sebagai pengelola stadion, dan dikenakan tarif Rp1 miliar per tahun. Selama ini, Pemko Semarang hanya mampu mendapatkan pendapatan hanya di kisaran Rp400 juta dari target Rp800 juta per tahun. Ini sangat perlu dicontoh," ucapnya.
Jika di Medan, Stadion Teladan yang juga milik Pemko harusnya juga dikelola PSMS.
"Pelajaran ini ingin saya coba dan kaji dengan tim bagaimana bisa membuat tata kelola stadion secara profesional, dengan target PAD tercapai serta masyarakat tetap boleh memakainya," ujar Akhyar yang mengajak serta kepala-kepala dinasnya.
3. Akhyar juga kunjungi GOR Tri Lomba Juang dengan berbagai fasilitas olahraga
Sebelumnya, Akhyar juga mengunjungi Gelanggang Olahraga (GOR) Tri Lomba Juang. Dalam kunjungan itu, ia melihat fasilitas olahraga seperti lintasan lari yang sudah standart internasional, arena skateboard, basket, bulu tangkis dan tenis. Total pembangunan yang dihabiskan oleh Pemko Semarang sekitar Rp40an miliar.
Mendengar angka Rp40 miliar dengan alokasi penganggaran multiyears, Akhyar langsung diskusi dengan Kadis DPKPPR dan Bappeda.
Kini GOR ini sudah menjadi ajang kumpul anak-anak millennial kota Semarang.
