Emas dari Fadli Jadi Sejarah untuk Para Renang Peparnas Sumut

Fadli finis tercepat dengan waktu 40,54 detik, mengalahkan atlet Jawa Barat, Fernando Candra Ibrahim yang meraih perak dengan catatan waktu 42,17 detik, dan Munawar Haris yang membawa pulang perunggu dengan waktu 45,24 detik.

Kemenangan ini tidak mudah bagi Fadli, yang sempat didiskualifikasi oleh panitia. Namun, setelah dilakukan review rekaman video, keputusan tersebut dibatalkan dan Fadli dinyatakan sah sebagai pemenang.

"Alhamdulillah, saya bisa membawa medali emas ini. Terima kasih untuk almarhum orangtua saya, uwek saya, dan seluruh pengurus NPC Sumut dan Asahan yang terus mendukung saya," ungkap Fadli dengan haru.

Fadli juga mengakui bahwa kompetisi di Peparnas tahun ini sangat ketat, dan kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras dan latihan intensif.

"Ini semua tergantung mental dan proses latihan kami. Saat orang lain mungkin masih tidur, kami sudah mulai berlatih. Perjuangan ini akhirnya terbayar dengan emas," tambahnya.

Pelatih para renang Sumut, Brian Howard, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian para atletnya. Brian menyebut bahwa hasil ini adalah sejarah baru bagi cabang olahraga para renang Sumut yang berhasil menyabet tiga medali emas.

"Tahun 2016 kami hanya meraih 2 emas, begitu juga di 2021 Papua. Tahun ini kami dapat 3 emas dari tiga atlet yang semuanya meraih medali," kata Brian.

Brian berharap dua atlet mereka, Yecikarani dan Fadli, bisa dipanggil ke pelatnas karena keduanya menunjukkan potensi besar dengan mendekati rekor nasional.

Dalam Peparnas kali ini, Jawa Barat menjadi peraih medali terbanyak di cabor para renang dengan total 17 emas, 15 perak, dan 14 perunggu, diikuti DKI Jakarta dengan 14 emas, dan Jawa Tengah dengan 11 emas.