Kontroversi Petinju Sumut Vs Lampung, Wasit Dinonaktifkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Kontroversi wasit di cabang olahraga tinju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumut yang digelar di Pematangsiantar, Sumatra Utara viral di media sosial. Dalam video yang beredar, bernarasikan keputusan wasit memenangkan petinju Sumatra Utara Joshua Harianja saat menghadapi Rusdianto Suku dari Lampung.
Padahal dari video tersebut, Joshua terlihat terkena beberapa pukulan telak, namun wasit tidak menghitungnya saat ia terhuyung-huyung dan akhirnya memenangkan Joshua.
PB Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) sendiri bersama Panitia Besar (PB) PON 2024 sudah merespon kejadian tersebut. Wasit tersebut sudah dinonkatifkan.
“Saya umumkan, wasit yang memimpin tidak benar. Saya menonaktifkan dia,” kata Ketua Umum (Ketum) PP Pertina, Komaruddin Simanjuntak.
1. Sebelumnya kontroversi terjadi di laga Papua Pegunungan kontra Sumut
Sebelumnya kontroversi lebih dulu terjadi saat pertandingan atlet Papua Pegunungan Sema Dabi melawan petinju Sumut Ahmad Harahap pada Selasa, 10 September 2024 di kelas 57-60 kg. Saat itu wasit memutuskan memenangkan Ahmad Harahap. Usai laga situasi tidak kondusif setelah Pelatih Papua Pegunungan melayangkan protes. Namun hal itu sudah dijelaskan pihak panitia karena Sema kalah poin di ronde ketiga dan seterusnya.
2. Aturan IBA 2024, skor dulu bukan agresivitas
Technical Delegate Cabang Olahraga Tinju PON XXI/2024, M. Arisa Putra "Boy" Pohan menjelaskan, poin pertandingan tinju di PON XXI/2024 mengikuti aturan dari International Boxing Association (IBA) 2024 dengan penilaian yang memprioritaskan skor bukan lainnya.
- "Kami sudah jelaskan kepada para pelatih bahwa penilaian utama adalah skor. Jika skor sama atau imbang, baru dilihat dari teknik, strategi, dan taktik, termasuk agresivitas," tambahnya.
3. Petinju Lampung sempat memukul bagian kepala belakang lawan
Boy menjelaskan bahwa video yang viral di media sosial, terlihat adanya ketidakpahaman soal aturan. Menurutnya hal itu dihitung berdasarkan skor. Dia juga menyebut petinju Lampung sempat melakukan pelanggaran dengan memukul di bagian kepala.
"Kami melihat performa tuan rumah sudah menurun, tapi atlet Lampung melakukan pelanggaran dengan memukul di belakang kepala. Akibatnya, petinju Sumut harus dibawa ke rumah sakit dan ada catatan medisnya," jelasnya.
Boy mengatakan, tim pelatih tak perlu takut karena otoritas akan mengeluarkan sanksi untuk yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Apalagi ada pantauan dari CCTV.
"Tanpa adanya komplain dari pelatih, wasit atau hakim yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik akan dikenakan sanksi tegas," pungkasnya.
Baca Juga: Hari Pertama Gulat PON 2024, Sumut Rebut 1 Perak dan 1 Perunggu