Kepergian Riko Membuat Kick Boxing Sumut Sangat Kehilangan

Tewas tersetrum

Medan, IDN Times - Pengurus provinsi Kick Boxing Indonesia (KBI) Sumatera Utara kehilangan sosok Riko Lubis. Salah satu atlet terbaik KBI Sumut itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah terkena sengatan listrik di kediamannya, Jalan Tanggu Bongkar IX Gang Bersatu, Medan, Minggu (2/6) sekira pukul 14.30 WIB.

Riko merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Dia menutup usia 28 tahun dengan meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi beberapa bulan lalu.

Kepergian Riko menyisakan duka cita mendalam, terutama untuk KBI Sumut. Apalagi Riko kini tengah bersiap menghadapi sejumlah event skala nasional dalam waktu dekat.

Baca Juga: [BREAKING] Tersetrum, Mantan Petinju Sumut Rico Lubis Meninggal Dunia

1. Salah satu atlet terbaik

Kepergian Riko Membuat Kick Boxing Sumut Sangat KehilanganIDN Times/istimewa

Menurut Ketua Umum Kick Boxing Indonesia (KBI) Sumatera Utara, Budiman, sosok Riko Lubis merupakan atlet yang punya masa depan cerah di dunia olahraga. Talenta yang dimiliki Riko, membuat dia tak kesulitan beradaptasi dengan cabang olahraga kick boxing, meski awalnya dikenal sebagai petinju. Bahkan dia sempat membela Sumut di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Bandung.

"Pastinya terkejut dengan berita ini. Saya sendiri baru dapat kabar sore dari Pak Poltak Simanjuntak. Pastinya KBI Sumut kehilangan Riko. Dia merupakan atlet terbaik yang kami punya," ucap Budiman. "Riko itu punya masa depan terang sebagai atlet, apalagi dia mau main di MMA," sambung dia.

Pihak Budiman sebelumnya telah menyiapkan sejumlah program untuk para atlet. Salah satunya menggelar try out ke Thailand untuk para atlet terbaik, di mana salah satunya adalah Riko Lubis. "Dia sudah kami siapkan untuk di Kejurnas bulan depan di Bandung. Dia juga akan main MMA," kata Budiman.

2. Hadiah sepatu baru untuk Riko

Kepergian Riko Membuat Kick Boxing Sumut Sangat KehilanganIDN Times/Hasudungan N

Budiman sebagai orang nomor satu di KBI Sumut, terus memberi motivasi kepada pelatih dan juga atlet. Bahkan uang saku setiap bulannya juga diberikan. Dia ingat betul, tepatnya bulan lalu, Riko baru saja dihadiahkan sepatu latihan yang baru.

"Sepatunya sudah rusak, jadi kami belikan yang baru supaya dia tetap maksimal latihannya. Komunikasi terakhir juga sama Riko, saya bilang agar dia tetap fokus dan berlatih biar bisa juara," katanya.

3. German, sang sahabat sempat bertemu beberapa jam sebelum kejadian

Kepergian Riko Membuat Kick Boxing Sumut Sangat KehilanganIDN Times/istimewa

German Hutagaol tak bisa menutupi kesedihannya akan kepergian sahabat karibnya itu. Kebersamaan selama 8 tahun, bagi German penuh dengan kenangan.

Mulai dari atlet, main di PON hingga bekerja sebagai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tiga tahun lalu, mereka lalui bersama. Bahkan sebelumnya kejadian, keduanya sempat bertemu. "Tadi jam 9 pagi kami masih jumpa. Dia datang ke Pospam penjagaan di Simpang Aksara untuk menemui saya. Ada satu jam dia di situ, kemudian dia pulang. Setelah itu saya tidak tahu, tidak ada tanda apa-apa. Barulah sore ini saya dapat kabar seperti ini," kata German.

Bagi German, sosok Riko Lubis merupakan teman terbaik. Mulai dari murah hati, tidak sombong, German juga mengakui kalau Riko merupakan teman yang selalu mengalah. "Orangnya terlalu baik. Banyak lah kenangan sama dia. Kami susah senang selalu sama. Saya pasti kehilangan dia," tuturnya.

Baca Juga: Agenda Uji Tanding, Kickboxer Sumut Bakal Diboyong ke Thailand

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya