TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Miris, Atlet Senam Sumut Berlatih dengan Alat Usang dan Gedung Bocor

Persani Sumut tak berani bidik emas

Pesenam Sumatera Utara Tata Miranda Putri beraksi dalam nomor alat bola final senam ritmik perorangan PON Papua di Istora Papua Bangkit, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Medan, IDN Times- Kondisi miris harus dihadapi para atlet senam Sumatra Utara dalam persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 Aceh-Sumatra Utara. Mereka berlatih dengan peralatan yang sudah usang dan sudah berusia puluhan tahun. 

Hal ini membuat Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Senam Indonesia (Persani) Sumatra Utara tak berani menargetkan medali emas untuk ajang olahraga empat tahunan. 

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persani Sumut Syafrizal mengakui hal ini. Menurutnya persiapan mereka memprihatinkan. 

“Peralatan latihan atlet kami ancur-ancuran, sudah usang. Sejak saya masih jadi atlet sampai sekarang peratan latihan belum pernah diganti atau sudah 40 tahunan. Jadi kalau kita mau bicara target medali harus sesuailah dengan fakta yang ada,” ujar Syafrizal di Posko Publikasi PON XXI Aceh-Sumut. 

 

Baca Juga: Cabor Berkuda Bidik 4 Emas PON 2024, Atlet Banyak Berlatih di Jawa

1. Peralatan usang dan gedung bocor

Pengurus Pengprov Persani Sumut beberkan persiapan jelang PON 2024 (Dok.Istimewa)

Menurut Syafrizal, bahkan untuk peralatan sederhana seperti peralatan gagang kuda pelana saja, Sumut tak punya. Ditambah lagi kondisi gedung yang bocor. 

“Silakan cek kodisi di lapangan, bagaimana pelaratan atlet kami berlatih. Belum lagi kalau hujan kondisi gedung banjir. Atlet kami berlatih di atas matras karate yang jelas tidak cocok, sering membuat atlet terjatuh dan cedera,” beber Syafrizal.

“Jadi untuk PON 2024, cabor senam tak berani target emas. Karena untuk dapat emas itu butuh modal dan peralatan memadai. Di senam ini tak ada istilah kejutan, beda di cabor tarung seperti tinju. Mencetak atlet senam ini butuh proses,” tegasnya.

2. Dulu senam pernah berjaya di era tahun 80 sampai 2000-an

Pesenam Sumatera Utara Tata Miranda Putri beraksi dalam nomor alat bola final senam ritmik perorangan PON Papua di Istora Papua Bangkit, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Syafrizal mengatakan ini tak berarti atlet akan pasrah tak meraih medali untuk PON 2024. Namun mereka tidak berani muluk-muluk dengan kondisi yang ada.

"Walau tidak emas, setidaknya bisa menyumbang medali walau itu pasti tidak akan mudah,” ucapnya.

Apalagi senam Sumut pernah berjaya di era tahun 1980-an hingga awal 2000-an. Tradisi medali emas saat itu selalu bisa diraih. Terakhir emas diraih pada PON 2024 di Sumatra Selatan dengan 2 medali emas. Terakhir medali perunggu diraih di Kaltim 2008. Setelah itu tak ada medali lagi yang berhasil dibawa kontingen Sumut.

Baca Juga: Menpora Tinjau Venue PON 2024 di Sumut, Edy Singgung Stadion Utama

Baca Juga: Cabor Berkuda Bidik 4 Emas PON 2024, Atlet Banyak Berlatih di Jawa

Berita Terkini Lainnya