TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Emas Karate PON Jadi Kado Ultah Terbaik Leica, Dukungan dari Sang Ayah

Leica hampir menyerah dari karate

Leica dan Ayahnya Andi Lubis usai memastikan emas karate PON 2024 (dok.PON 2024)

Medan, IDN Times- Tangis haru dari Leica Al Humaira Lubis menandai keberhasilannya meraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumut. Atlet karate andalan Sumut itu meraih emas tepat dua hari setelah ulang tahunnya ke-20. Medali emas pun menjadi kado terbaik dalam hidupnya.

Leica meraih emas di kelas -68 kg. Hebatnya, dia mengalahkan sejumlah atlet unggulan. Antara lain Ceyco Georgia Zefanya dari DKI Jakarta yang notabene atlet peringkat lima dunia dikalahkannya di perempat final. Kemudian Monika Reswara dari Jawa Timur juga ditaklukkannya. Terakhir di final, giliran Annisa Rizkia dari Jawa Barat yang harus mengakui keunggulanntya. Medali emas didapatkan di debut perdananya di PON 2024.

“Bangga dan terharu. Awalnya saya nggak yakin, apalagi lawan-lawan berat. Tapi dukungan dari orang-orang di sekitar saya membuat saya tetap percaya diri. Itu yang bikin saya bisa terus berjuang,” ungkap Leica.

1. Kalahkan atlet ranking 5 dunia

Menurut Leica, usai mengalahkan Ceyco di perempat final, dia justru merasa beban semakin berat. Apalagi saat sudah memasuki final.

“Sebenarnya lebih berat di semifinal dan final karena saya belum pernah ketemu lawan-lawan dari Jawa Timur dan Jawa Barat sebelumnya. Belum tahu gaya main mereka seperti apa,” jelasnya.

Siapa sangka Leica mengaku sempat hampir meninggalkan karate dua tahun lalu. Saat itu dia kalah di ajang Porprov Sumut.
“Saya persembahkan medali ini untuk Leica di tahun 2022, yang kalah di Porprovsu. Hanya saya yang tahu betapa beratnya perjuangan ini,” tambahnya.

2. Di balik keberhasilan Leica, ada peran sang Ayah

Di balik keberhasilan Leica ada sang ayah Andi Lubis. Sang ayah adalah fotografer senior di Kota Medan. Dia selalu mengabadikan perjuangan Leica dan atlet-atlet karate Sumut lainnya lewat kamera miliknya. Dan hari itu Leica berhasil membuat Ayahnya bangga.

“Ayah yang selalu support. Saya sempat ingin berhenti karena saya berada di lapis kedua, tapi ayah tetap bilang, ‘Ayo, bisa dikit lagi’. Dan alhamdulillah, akhirnya saya bisa sampai di sini," kata Leica.

“Saya sudah tahu sejak SMA bahwa PON ini terselenggara dekat dengan ulang tahun saya. Jadi medali adalah target besar saya. Saya bertekad dalam hati, Kado ulang tahunnya harus medali di PON, dan alhamdulillah, terkabul dapat emas pula,” ujar perempuan kelahiran 15 September 2004 ini.

Berita Terkini Lainnya