Wali Kota Bobby Sebut Tidak Ada Budaya yang Mengajarkan LGBT

Survei SMRC: LGBT Berhak Hidup di Indonesia

Medan, IDN Times – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menyinggung soal Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Bobby mengambil sikap menghindari perilaku pasangan sesama jenis.

“Tadi saya bilang, pesan dari tokoh tokoh agama, kita harus menghindari hal hal seperti itu. Kemaksiatan harus kita tekan,” kata Bobby, Minggu (1/1/2023).

1. Kata Bobby tidak ada kebudayaan yang mengajarkan pasangan sesama jenis

Wali Kota Bobby Sebut Tidak Ada Budaya yang Mengajarkan LGBTIlustrasi LGBT (IDN Times/Arief Rahmat)

Bobby pun menegaskan, tidak ada satu pun kebudayaan yang mengajarkan tentang pasangan sesama jenis. Meski pun, Bobby tidak secara tegas mengatakan penolakan terhadap LGBT.

“Kebudayaan kita, tidak ada satu pun etnis di Kota Medan ini yang mengajarkan pasagannya sesama jenis. Jadi kita timbulkan kebudayaan kita saja. Baik dari sisi kebudayaan dan kehidupan sehari-hari. Termasuk pasangannya,” katanya.

2. Survei SMRC: LGBT punya hak untuk hidup

Wali Kota Bobby Sebut Tidak Ada Budaya yang Mengajarkan LGBTSukma Shakti/IDN Times

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pad  2017 lalu menunjukkan hasil bahwa LGBT memiliki hak untuk hidup di Indonesia.

Kesimpulan itu didapat dari hasil survei yang dilakukan SMRC pada Maret 2016, September 2017, dan Desember 2017. Survei ini melibatkan 1.220 responden pada masing-masing survei. Sampel ditarik secara multistage random sampling dengan Margin of Error 3,1 persen.

Hasil survei menunjukkan, 57,7 persen responden berpendapat bahwa LGBT punya hak hidup di negeri ini. Sementara responden yang berpendapat sebaliknya hanya sebesar 41,1 persen.

Responden yang berpendapat bahwa LGBT punya hak hidup di Indonesia tersebar di antara semua kelompok publik berdasarkan kategori gender (pria-perempuan), tempat tinggal (perkotaan-pedesaan), agama, etnis, usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan pekerjaan.

SMRC juga menemukan 50 persen responden menilai pemerintah wajib melindungi LGBT sebagaimana pemerintah melindungi warga negara Indonesia lainnya.

3. Mayoritas responden setuju LGBT dilarang agama

Wali Kota Bobby Sebut Tidak Ada Budaya yang Mengajarkan LGBTIlustrasi LGBT (IDN Times/Arief Rahmat)

Temuan menarik lainnya adalah, meskipun LGBT dianggap perlu mendapatkan perlindungan dari pemerintah, namun mayoritas responden, yakni sebanyak 47,5 persen, setuju jika perilaku LGBT merupakan perilaku yang dilarang agama. Hanya 8,6 persen yang menanggap LGBT tidak melanggar ajaran agama.

Pada survei yang digelar September 2017, diketahui jika 85,4 persen responden merasa terancam dengan keberadaan LGBT. Adapun pada Desember 2017 mereka yang merasa terancam sebesar 87,6 persen.

Baca Juga: Soal Macet Karena Median Jalan, Warga Akan Somasi Wali Kota Bobby

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya