Ricuh DPRD Sumut, GMNI Tak Terima Sekretariatnya Diserang Polisi   

Tuntut klarifikasi dan minta maaf dari polisi

Medan, IDN Times - Pascakerusuhan yang terjadi di DPRD Sumut beberapa hari lalu, giliran massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Medan yang berunjuk rasa, Kamis (26/9). Ada seratusan massa yang ikut dalam unjuk rasa di depan DPRD Sumut.

Mereka membawa poster protes terhadap intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian. Mereka juga menyuarakan soal penolakan Rancangan Undang-undang (RUU) Pertanahan.

Bentuk intimidasi itu adalah saat GMNI tengah melakukan diskusi di dalam sekretariatnya di Jalan Kejaksaan. Sekitar 300 meter dari pusat kericuhan di DPRD Sumut.

Bentrokan meluas. Sehingga massa mahasiswa masuk ke sekretariat GMNI untuk mencari perlindungan. Saat itu GMNI memang tidak ikut dalam aksi penolakan sejumlah Undang-undang berpolemik itu

“Penyerangan itu sangat menyakiti hati kami. Padahal harusnya mereka mengayomi kami. Mereka represif. Sampai menembakkan gas air mata ke arah sekretariat. Kemudian ada pelemparan batu,” ungkap Ketua GMNI Cabang Medan Samuel Oktavianus.

Seorang kader GMNI sempat ditangkap polisi. Namun mereka berhasil membebaskannya saat itu juga.

“Kami meminta polisi mengklarifikasi dan melakukan permintaan maaf,” ungkap Samuel.

Mereka mengutuk keras tindakan intimidasi yang dilakukan oknum kepolisian itu. Mereka pun menggelar unjuk rasa ke Polrestabes Medan untuk meminta klarifikasi Kapolres.

Baca Juga: KontraS Buka Posko Pengaduan Korban Demo Ricuh di DPRD Sumut 

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya