Rektor UIN Sumut Minta Pelaku Penyerangan Kampus Diusut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Bentrokan pecah di kampus Universitas Islam Negeri (UIN), Jalan Pancing, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (10/11/2023). Bentrokan itu berujung pada dua orang mahasiswa yang menjadi korban. Kedua mahasiswa UIN Sumut itu mengalami luka-luka.
Bentrokan itu dipicu sekelompok orang yang melakukan penyerangan ke UIN Sumut. Dengan berkendara sepeda motor, menerobos masuk ke dalam kampus. Mereka kemudian langsung mencari orang dan melakukan penganiayaan. Kelompok yang melakukan penyerangan mengaku berasal dari Universitas HKBP Nommensen.
1. Motif penyerangan belum diketahui
Rektor UIN Sumut Nurhayati dalam keterangan tertulis menyebut, sampai saat ini motif penyerangan belum diketahui. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian.
Pihaknya sudah menghimpun kronologi di lapangan. Kelompok penyerang diduga mencari mahasiswa yang bermasalah dengan mereka.
Perselisihan sebelumnya sudah terjadi di luar kampus. Sampai pada akhirnya, kelompok itu menyerbu ke dalam kampus.
Saat penyerangan, para mahasiswa tengah melakukan aktivitas perkuliahan. Selain menganiaya dua korban, para pelaku penyerangan juga merusak fasilitas kampus. “Mereka melempari jendela dan lampu kampus,” kata Nurhayati.
Baca Juga: UIN Sumut Minta Perudapaksa Mahasiswinya Dihukum Berat
2. Rektor UIN Sumut dan HKBP Nommensen gelar pertemuan
Bentrokan mereda setelah kepolisian datang ke kampus. Rektor UIN Sumut dan HKBP Nommensen juga melakukan pertemuan. Keduanya sepakat mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di dalam kampus.
3. Kampus minta polisi lakukan penyelidikan
Dalam pertemuan itu, pimpinan kedua kampus meminta kepolisian untuk menyelidiki bentrokan yang terjadi. Mereka mendorong polisi menangkap para pelaku penyerangan dan menghukumnya.
“Kami menyesali peristiwa ini, kita sudah bertemu dengan Rektor Nomensen, terkait kejadian ini semua masih diduga dan kami bersepakat supaya kejadian ini diusut tuntas sampai setuntas-tuntasnya. Kepada pelaku yang terbukti bersalah agar dihukum secara aturan perundang-undangan,” urai Prof Nurhayati dalam konferensi pers.
Dia juga mengatakan, jika ada mahasiswa UIN Sumut yang terlibat, maka pihaknya akan memberikan sanksi yang setimpal.
Rektor Universitas HKBP Nommensen Richard mengatakan, pihaknya juga prihatin dengan adanya tindak kekerasan yang terjadi di UIN Sumut. Apalagi para pelaku mengaku dari lembaga yang dipimpinnya.
“Kami nyatakan itu masih diduga, dan itu masih dinyatakan sebagai yang mengatasnamakan institusi UHN Medan. Oleh sebab itu, kami meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Jika nantinya terbukti benar yang terlibat adalah mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Medan, selain tindakan hukum, kami juga akan melakukan tindakan akademis dengan memecat yang bersangkutan dari UHN Medan,” tegasnya.
Baca Juga: Warga Simalungun Pakaikan Ulos di Pinggang Ganjar Pranowo