Penyebab Kematian Gajah Dargo Belum Diketahui, Ada yang Ditutupi?

BBKSDA Sumut tetap irit komentar

Medan, IDN Times – Terhitung, sudah 12 hari berlalu sejak gajah jantan bernama penanda Dargo mati di Barumun Nagari Wildlife Sanctuary, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara. Sampai hari ini, penyebab kematiannya masih belum diketahui.

Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut pun irit komentar ihwal kabar kematian Dargo. Minimnya informasi ini kian membuat publik bertanya-tanya. Bahkan tidak sedikit yang sinis berkomentar jika ada yang ditutupi dari kematian Dargo.

1. Dugaan awal penyebab kematian juga tidak diketahui

Penyebab Kematian Gajah Dargo Belum Diketahui, Ada yang Ditutupi?Ilustrasi gajah (Prayugo Utomo/IDN Times)

IDN Times kembali mencoba menngonfirmasi BBKSDA Sumut untuk mengetahui penyebab kematian Dargo. Namun sayang, BBKSDA Sumut masih saja irit berkomentar.

“Tunggu hasil nekropsi ya,” ujar Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumut Andoko Hidayat lewat pesan singkat, Rabu (6/10/2022).

Ditanyai lebih lanjut soal kapan hasil nekropsi akan ke luar, Andoko tidak menjawab pasti. “Ditunggu saja,” ungkapnya.

Baca Juga: Gajah Dargo Mati di BNWS, BBKSDA Sumut Irit Komentar

2. BBKSDA beri kabar setelah 3 hari kematian Dargo

Penyebab Kematian Gajah Dargo Belum Diketahui, Ada yang Ditutupi?Gajah Sumatra bersama para mahout di Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS), Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Publik menangkap kesan, ada upaya menutupi kematian Dargo di BNWS. Gajah yang dikabarkan dalam kondisi kurus itu, diketahui publik kematiannya pada Selasa (27/9/2022). Itu pun lantaran abar duka itu diunggah dalam akun Facebook Ercie Kandou.

Dia mengunggah foto bersama Dargo disertai keterangan “Selamanya dihati.. Anak sayang.. Anak ganteng..Anak baik..Abang gembulku, Dargo #Dargostories,”

Awak media sempat bertanya soal kematian Dargo di dalam grup percakapan HUMAS BBKSDA SUMUT. Andoko baru merespons kabar itu pada 28 September 2022.

“Bapak ibu, Benar. Gajah jantan Dargo mati pada hari minggu 25 September 2022. Umur gajah dargo adalah 50 tahun. Sekarang juga sudah dilakukan nekropsi. Terimakasih,” tulis Andoko, Rabu (28/9/2022).

3. BBKSDA Sumut didesak transparan

Penyebab Kematian Gajah Dargo Belum Diketahui, Ada yang Ditutupi?Kawasan wisata edukasi Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) di Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. (Dok. BNWS)

Pola buruknya alur informasi publik dari BBKSDA Sumut ini justru menjadi pertanyaan besar bagi publik. BBKSDA Sumut terkesan menutupi informasi dari publik tentang kegiatannya dalam upaya konservasi. Apalagi kondisi ini juga terjadi di tengah sentimen negatif yang terbangun terhadap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“BBKSDA Sumut wajib transparan dalam menyampaikan informasi. Karena menjadi hak publik juga mengetahui informasi seputar konservasi gajah,” kata Alinafiah, Kepala Divisi Sumber Daya Alam Lembaga Bantuan Hukum Medan, Rabu petang.

Kata Ali, publik harus diberikan informasi yang terang benderang sehingga tidak menimbulkan spekulasi. “Ini harus dibuka, apakah penyebab kematian ini karena kelalaian dari BNWS, atau justru ada pengawasan yang tidak berjalan di sana. Harusnya BBKSDA Sumut transparan,” kata Ali.

Sebagai informasi, BNWS menjadi salah satu Lembaga Konservasi (LK) yang menjadi wisata edukasi. Letaknya berada di Desa Batu Nanggar, Kecamatan Batangonang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. BNWS dulunya merupakan perkebunan sawit yang dikelola untuk keperluan bisnis. BNWS berada di lahan 400 hektare yang ditutupi oleh Sabana.

Setelah kematian Dargo, gajah yang ada di BNWS tersisa 14 ekor. Gajah – gajah ini ada yang berasal dari sejumlah pusat pelatihan gajah. Bahkan ada gajah yang juga lahir di BNWS.

Baca Juga: Banjir Aceh Utara Meluas Jadi 13 Kecamatan, 39.796 Orang Mengungsi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya