Menjunjung Duli, Tradisi Angkat Sembah Kesultanan Deli di Maimun

Dilakukan saat Idulfitri dan Iduladha

Medan, IDN Times - Istana Maimun tetibanya ramai usai salat Iduladha, Minggu (11/8) pagi. Orang-orang memakai pakaian khas Melayu berkumpul. Kain songket sebagai balutan bawahan dan Tengkulok atau pun peci hitam tersemat di kepala.

Mereka duduk rapi di ruang tengah Istana. Di depan tahta kesultanan duduk Pemangku Sultan Deli XIV Tengku Hamdy Osman Deli Khan Alhaj bergelar Tengku Raja Muda Deli memakai busana serba putih.

Ternyata sedang digelar kebudayaan Menjunjung Duli. IDN Times berkesempatan mengikuti adat kebudayaan yang konon sudah ada bersamaan dengan umur Kesultanan Deli itu.

1. Menjunjung Duli rutin dilakukan dua kali setahun

Menjunjung Duli, Tradisi Angkat Sembah Kesultanan Deli di MaimunIDN Times/Prayugo Utomo

Dalam kalangan Kesultanan Deli, Menjunjung Duli sudah seperti adat yang wajib dilakukan. Tepatnya dua kali setahun.  Saat Idulfitri dan Iduladha. 

Usai salat ied, para pemimpin di kesultanan berkumpul di Istana. Layaknya acara bermaaf-maafan, hadirin yang ikut dalam Menjunjung Duli menghadap ke Pemangku Sultan.

Baca Juga: Tuah Deli, Lembaga yang Abdikan Diri Sebagai Pelestari Budaya Melayu

2. Mengangkat sembah tiga kali tanda penghormatan ke Sultan

Menjunjung Duli, Tradisi Angkat Sembah Kesultanan Deli di MaimunIDN Times/Prayugo Utomo

Saat acara dimulai, satu persatu pimpinan kesultanan maju ke arah tahta. Tempat Pemangku Kesultanan bersemayam.

Merekaberjalan jongkok. Sembari berjalan mereka mengangkat sembah tiga kali. Sampai mereka tiba di depan Pemangku Sultan.

Sampai di depan Sultan, mereka menyampaikan permintaan maaf. Pemangku Sultan pun berbicara sedikit berbisik. Menyampaikan beberapa nasihat.

“Kami berkumpul bersama sama di sini. Baik Sultan Deli, Pemangku Sultan Deli, Orang besar bergelar, dari berbagai kejuruan di Kesultanan Deli, alim ulama, cerdik pandai dan warga” ujar Datuk Empat Suku Kesultan Deli Datuk Adil Freddy Haberham kepada IDN Times, Senin (12/8)

Setelah menyalami Pemangku Sultan, mereka berjalan mundur. Dan tak ketinggalan kembali mengangkat sembah tiga kali. Kata Datuk Adil, mengangkat sembah itu berarti penghormatan kepada kesultanan.

3. Prosesi Menjunjung Duli dikawal prajurit istana

Menjunjung Duli, Tradisi Angkat Sembah Kesultanan Deli di MaimunIDN Times/Prayugo Utomo

Yang menarik, sepanjang acara Menjunjung Duli, ada sekelompok orang yang memakai seragam kompak. Memiliki padanan warna merah dan kuning. Di tangan kanannya, mereka memegang sepucuk tombak.

Ternyata mereka adalah prajurit Istana Maimun. Kata Datuk Adil, prajurit itu jug  terbagi lagi. “Prajurit yang mengawal itu sebutannya  Bentara Kiri, Bentara Kanan dan ada Bentara Sabda,” ujar Datuk Adil.

4. Usai mengangkat sembah dilanjut dengan makan bersama

Menjunjung Duli, Tradisi Angkat Sembah Kesultanan Deli di MaimunIDN Times/Prayugo Utomo

Semua warga pun ikut mengangkat sembah kepada Pemangku Kesultanan. Setelah selesai, acara ditutup.

Di ruang belakang, sudah tehidang makanan khas Iduladha. Yang dihidangkan saat itu adalah lontong sayur dengan lauk rendang daging dan telur sambal merah.

Semua nya makan bersama. Antara petinggi kesultanan dan warga biasa melebur. Duduk di ruang tengah dan menyantap lontong bersama. Bahkan sejumlah awak media yang melakukan peliputan juga diajak untuk santap bersama.

5. Menjunjung Duli adalah silaturahmi dan bentuk pelestarian adat budaya

Menjunjung Duli, Tradisi Angkat Sembah Kesultanan Deli di MaimunIDN Times/Prayugo Utomo

Bagi Datuk Adil, Menjunjung Deli menitikberat pada nilai silaturahmi. Karena di sana berkumpul berbagai kalangan. Bahkan warga juga ikut di dalamnya.

“Maknanya adalah silaturahmi yang dijalin pucuk-pucuk pimpinan Kesultanan Deli. Datuk Empat Suku, bersama kepala-kepala wilayahnya, bersama keluarga besar dan warga.Inilah saatnya bagi kami menjalankan adat istiadat yang qanun,” ungkapnya.

Datuk Adil pun berharap adat budaya ini bisa terus dilestarikan. Apalagi di tengah  perkembangan zaman ini.

“Saya pengin menggambarkan bahwa regenerasi ada. Jadi setahun dua kali itu ada. Anak anak itu dibawa. Sehingga dia melihat dan mereka pahami. Dan itu tidak akan pernah putus dari zaman ke zaman,” jelasnya.

Untuk diketahui saat ini Kesultanan Deli  dipimpin oleh Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamanjiji Perkasa Alam Shah. Laki-laki kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Agustus 1997 silam itu adalah Sultan Deli ke-14. Dia naik tahta sejak 23 Juli 2005.

Dia adalah Sultan Deli termuda dalam sejarah. Sultan termuda sebelumnya adalah Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alam Shah (1873-1924) yang diangkat menjadi sultan saat berusia 15 tahun.

Saat diangkat menjadi sultan, Aria Lamanjiji sedang bersekolah di sebuah SD di Jawa Barat. Kini ia sedang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Diponegoro Semarang.

Baca Juga: Dulu Istana Terindah di Indonesia, Ini 5 Fakta Menarik Istana Maimun

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya