Gas PT SMGP Bocor Lagi, Sejumlah Warga Dilarikan ke ke RS

Kebocoran gas pernah terjadi tahun lalu, 5 orang meninggal

Mandailingnatal, IDN Times – Saluran gas panas bumi milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa  Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara diduga mengalami  kebocoran, Minggu (6/3/2022) petang.

Sejumlah warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami keracunan gas. Informasi  yang dihimpun IDN Times, para warga dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans dari SMGP.

1. Warga mengalami muntah hingga pingsan

Gas PT SMGP Bocor Lagi, Sejumlah Warga Dilarikan ke ke RSilustrasi seseorang yang pingsan(freepik.com/senivpetro)

Sumber IDN Times yang tidak ingin  identitasnya diketahui mengatakan, awalnya mereka mencium bau gas yang begitu menyengat. Bau gas diduga kuat berasal dari wellpad AAE yang beroperasi di kawasan Banjar manggis, Desa Sibanggor Julu.

"Sekitar pukul 17.00 tadi, saya sedang di rumah ada bau menyengat enggak tau entah bau seperti apa. Banyak warga yang mengalami muntah dan pingsan," ujar informan itu.

2. Pihak PT SMGP enggan berkomentar

Gas PT SMGP Bocor Lagi, Sejumlah Warga Dilarikan ke ke RSIlustrasi aktivitas geothermal (Burkni Palsson)

Sampai saat ini para korban dikabarkan masih menjalani perawatan. Sementara itu, pihak PT SMGP yang dikonfirmasi belum mau memberikan komentar.

“Mohon bersabar sampai kami mengeluarkan pernyataan resmi,” ujar Manager Community Development and Community Relations (CDCR) PT SMGP Nina Gultom, Minggu malam.

3. Kebocoran gas PT SMGP pernah terjadi pada Januari 2021, lima orang meninggal

Gas PT SMGP Bocor Lagi, Sejumlah Warga Dilarikan ke ke RSIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Untuk diketahui, kebocoran gas terjadi di PLTP Sorik Marapi pada Senin (25/1/2021) sekitar pukul 11.00 WIB. Kebocoran gas itu memakan korban. Lima orang meninggal dunia di RSUD Panyabungan dan seorang meninggal dunia di Puskesmas Puncak Sorik Marapi.

Selain korban tewas, puluhan orang lainnya terpaksa dirawat di rumah sakit.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatra Utara menduga, SMGP juga sudah melakukan kerusakan lingkungan yang berujung pada kerugian masyarakat.

WALHI Sumut juga sudah mengumpulkan sejumlah fakta terkait SMGP. Direktur WALHI Sumut Doni Latuperisa mengatakan, izin PT SMGP sempat dibeukan pada9 Desember 2014 lalu. Karena perusahaan dianggap sudah membuat masyarakat menjadi korban.

“Tahap eksplorasi sudah tahap merusak lingkungan dan menimbulkan bencana alam,” ujar Doni dalam keterangan resminya, Kamis (28/1/2021).

Sayangnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali memberikan izin baru pada April 2015.

Doni juga mengatakan, WALHI juga menemukan fakta bahwa pada November 2014, ada unjuk rasa besar-besaran menolak keberadaan SMGP. Dalam unjuk rasa itu satu orang tewas, belasan lainnya dibawa ke kantor polisi.

Pada April 2016, Komunitas Mandailing Perantauan sudah mempertanyakan ke Kementrian ESDM terkait dengan akuisisi 100 persen PT SMGP kepada KS Orka (Singapura). Komunitas Mandailing Perantauan merasa di curangi karena tenyata PT SMGP hanya menjadi agen asing untuk menguasai lahan di Mandailing Natal.

Baca Juga: Pipa Gas di Mandailing Natal Bocor, 5 Warga Meninggal Dunia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya