BRT Mebidang Sumut Dibiayai Prancis dan Bank Dunia Rp1,9 T
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – World Bank dan Badan Perancis untuk Pembangunan (AFD) membiayai pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) Medan Binjai Deliserdang (Mebidang). Penjabat Gubernur Sumatra Utara Hassanudin menandatangani Pembaharuan Working Level Agreement (WLA) proyek itu, Senin (16/10/2023).
Ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU pembangunan BRT Mebidang yang dilakukan Januari tahun 2022 lalu. Penandatanganan WLA dimulai oleh Wakil Bupati Deliserdang Ali Yusuf Siregar, Walikota Binjai Amir Hamzah, Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh dan diakhiri Pj Gubernur Hassnauddin.
1. Dapat kucuran dana hinggaRp1,9 Triliun
Kata Hassanudin, ini merupakan proyek percontohan nasional, dukungan World Bank untuk proyek Mass Transit (Mastrans) di Indonesia. Sekaligus mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2018-2023.
Pada tahun 2024, proyek ini akan memasuki tahap konstruksi koridor, halte, depo, perangkat IT dan pengadaan bus. Uang yang digelontorkan hingga Rp1,9 triliun.
2. Ada 515 bus yang diproyeksi akan beroperasi
Proyek ini terus dikebut. Proses Data Flow Diagram (DFD) ditarget selesai Januari 2024. Nantinya BRT Mebidang akan memi0liki lintasan 21 km, dedicated link dengan halte besar 31 halte, memiliki 17 rute menjangkau Medan, Binjai dan Deliserdang dengan 515 bus, dukungan depo, halte, jalur khusus ITS bus.
Hassanudin berharap, kesepakatan yang telah ditandatangani nantinya menjadi pedoman para pihak terkait untuk mengimplementasikan Masstran Mebidang, sekaligus untuk mewujudkan transportasi yang lebih baik di masa depan.
"Saya harapkan seluruh pemangku kepentingan dalam WLA bisa bersinergi dan berkolaborasi, sehingga pembangunan BRT Mebidang ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sumut," katanya.
3. Bakal jadi angkutan masal berkualitas
Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh mengatakan, pembangunan BRT Mebidang ini merupakan langkah lanjutan untuk layanan publik yang lebih baik di kawasan metropolitan Medan.
Langkah tersebut dimulai dari stimulan angkutan umum yang diluncurkan oleh Kementrian Perhubungan melalui 5 Koridor Teman Bus, dengan nama Layanan Trans Metro Deli di Medan sejak akhir 2000.
“Teman Bus terbukti masih menjadi andalan banyak masyarakat Medan yang memerlukan sarana transportasi yang aman, nyaman, serta terjangkau,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam rangka percepatan pembangunan dan pengelolaan BRT di kawasan Mebidang maka diharapkan anggaran pembangunan fisik yang telah tersedia dapat direspons dengan komitmen anggaran oleh pemangku kepentingan di wilayah tersebut.
Dalam rencana kerja ini, juga terdapat komitmen konkret bagi para pihak, khususnya pemerintah daerah untuk menerima aset, mengoperasikan layanan serta mengembangkan layanan.
"Kami harapkan kita semua dapat ikut berperan mewujudkan angkutan umum massal yang berkualitas untuk bangsa Indonesia khususnya masyarakat di kawasan Mebidang," pungkasnya.
Baca Juga: Overpass dan Underpass Medan Dibangun, Ini Rute Pengalihan Arusnya