Bobby-Aulia Ungguli Quick Count, Pengamat: Jangan Euforia Berlebihan

Tetap hormati keputusan KPU

Medan, IDN Times – Hasil quick count (hitung cepat) Pilkada Medan hampir dipastikan rampung hari ini, Rabu (9/12/2020). Hasil hitung cepat juga menunjukkan keunggulan bagi Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Medan nomor urut 02 Muhammad Bobby Afif Nasution – Aulia Rachman.

Dalam hitung cepat lembaga Voxpol Center, menunjukkan Bobby – Aulia mendapat perolehan 52,94 persen dari total rekapitulasi 99,29 persen pada pukul 18.27 WIB. Sedangkan Akhyar – Salman mendapat suara 47,06 persen.

Kemudian, dalam hitung cepat lembaga Populi Center, Bobby - Aulia mendapat 53,28 persen. Sedangkan Akhyar - Salman  46,72 persen. Angka yang nyaris serupa juga muncul di sejumlah lembaga lainnya.

“Polling yang dilakukan beberapa lembaga survey di Kota Medan yang menunjukkan kemenangan Bobby-Aulia, lebih kurang di angka 55 persen dan Akhyar-Salman 45 persen kalau kita ambil rataannya,” ujar Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Dadang Darmawan Pasaribu, Rabu (9/12/2020) malam kepada IDN Times.

1. Meski hitung cepat sudah muncul, masing-masing kubu harus hormati keputusan KPU

Bobby-Aulia Ungguli Quick Count, Pengamat: Jangan Euforia BerlebihanBobby Afif Nasution - Aulia Rachman dinyatakan unggul dari rivalnya Akhyar Nasution - Salman Alfarisi dalam hitung cepat hasil Pilkada Medan, Rabu (9/12/2020). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kata Dadang, hasil hitung cepat memang bisa menjadi acuan masing-masing Paslon. Tapi para Paslon harus menghormati keputusan resmi dari KPU.

“Tidak perlu ada euphoria dari semua pihak dan tidak perlu juga ada upacara atau pernyataaan yang mengganggu kondusifitas kita di Kota Medan,” ujar Dadang.

Kata Dadang, menjaga kondusifitas adalah sikap paling elegan yang harus ditunjukkan oleh masing-masing kubu. Sehingga para pendukung tetap bisa menahan diri.

“Semua pasangan setidaknya menyimpan dokumen-dokumen rekapitulasi, supaya bisa mempertanggungjawabkan dan menyikapi hasil dari polling beberapa lembaga hingga malam ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Unggul di Hitung Cepat, Bobby-Aulia Belum Mau Klaim Menang

2. Peluang berbalik angka sangat kecil jika melihat hasil hitung cepat

Bobby-Aulia Ungguli Quick Count, Pengamat: Jangan Euforia BerlebihanBobby Afif Nasution - Aulia Rachman dinyatakan unggul dari rivalnya Akhyar Nasution - Salman Alfarisi dalam hitung cepat hasil Pilkada Medan, Rabu (9/12/2020). (Istimewa)

Dadang kembali mengingatkan masyarakat supaya tetap menunggu hasil resmi dari KPU. Meskipun, kata dia, sangat kecil potensinya untuk berbalik angka dari hasil hitung cepat yang ada.

“Saya kira tidak akan berbalik angka. Kalau margin error 3 persen dengan selisih 8 persen, itu sudah bisa dinyatakan menang. Tapi kembali lagi. Tetap hormati pengumuman resmi,” katanya.

Jika pun dicocokkan dengan angka yang ada dalam rekapitulasi internal masing-masing Paslon, selisih hasil hitung cepat juga tidak akan berbeda jauh. “Karena pasti masing-masing kubu juga sudah memulai real count malam ini,” ungkapnya.

3. Politik dinasti jadi tantangan ke depan

Bobby-Aulia Ungguli Quick Count, Pengamat: Jangan Euforia BerlebihanBobby Nasution dan istrinya Kahiyang Ayu saat mencoblos di TPS 22, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan (IDN Times/Doni Hermawan)

Tidak dipungkiri lagi jika Bobby merupakan menantu Joko Widodo dan masuk dalam lingkaran politik dinasti. Kata Dadang, ini harusnya menjadi tantangan ke depan jika kelak mereka ditetapkan menjadi Wali Kota Medan.

“Politik dinasti itu juga dalam tanda petik adalah tantangan tersendiri bagi kita. Apakah politik dinasti ini benar menyengsarakan atau membawa perubahan. Itu pertanyaan krusial untuk Solo dan Medan. Walaupun saya melihat bahwa politik dinasti tidak berhubungan dengan baik buruk kepemimpinan suatu daerah. Baik buruk kepemimpinan kembali ke pribadi masing-masing,” katanya.

Masyarakat tinggal melihat ke depannya. Apakah Bobby di Medan dan Gibran Rakabuming Raka di Solo bisa menunjukkan kualitas pribadinya dalam memimpin daerah.

“Kita masih punya peluang melihat keduanya sesuai janji yang disampaikan kepada masyarakat. Ini tantangan besar bagi keduanya, karena mereka berdua lahir dari previlege yang tidak kecil dari Jokowi sebagai presiden. Jadi tinggal membuktikan, apakah politik dinasti ini memang seperti yang disampaikan secara negatif, atau justru bisa membalikkan bahwa politik dinasti bisa membawa perubahan,” pungkasnya.

Baca Juga: Pilkada Medan, Gubernur Edy: Pasti yang Menang Marga Nasution

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya