Baliho Anas Urbaningrum Mejeng di Medan, Pengamat: Gimik Politik

Hanya berpengaruh kecil dongkel popularitas Anas

Medan, IDN Times – Satu papan reklame di kawasan Jalan Pemuda Kota Medan, menarik perhatian para pengendara saat melintas. Baliho itu terpajang di dinding pertokoan di dekat perempatan, Jalan Pemuda menuju Kesawan.

Baliho itu bergambar Anas Urbaningrum. Mantan Ketua Umum Demokrat yang mendekam di penjara karena tersangkut kasus korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang pada 2010-2012.

Dalam Baliho itu, Anas tampak memakai setelan berbaju biru mirip seperti saat dia masih di Demokrat. Latar baliho berwarna biru tua denga tulisan ‘Lanjutkan Perjuangan’ yang disorot dengan waran putih merah.

Baliho ini juga muncul di daerah lain. Bahkan ada yang terpasang di dekat rumah Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor.

Apa sebenarnya makna di balik sebaran baliho politisi yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu? Wakil Direktur Pusat Kajian Pemilu dan Partai Politik PUSKAPP FISIP USU Fuad Ginting memberikan analisis politiknya.

Simak selengkapnya..

1. Jadi pesan untuk masyarakat dan lawan politik Anas comeback

Baliho Anas Urbaningrum Mejeng di Medan, Pengamat: Gimik PolitikBaliho bergambar Anas Urbaningrum terpajang di Jalan Pemuda, Kota Medan. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Menurut Fuad Ginting, kemunculan baliho di sejumlah daerah ini memang disengaja. Ini menjadi salah satu pola komunikasi politik yang dibuat untuk kembali memopulerkan Anas. Asumsinya, mengingatkan kembali tentang sosok Anas yang pernah menjadi tokoh besar di kancah politik nasional.

“Ini juga menjadi pesan kepada lawan-lawan politik Anas. Kita tahu, Anas masuk penjara tentu karena ada kekutan politik juga. Karena ini sudah mau bebas, ada niatan  meningkatkan lagi eskalasi politiknya,” ujar Fuad kepada IDN Times, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga: Sandiaga soal Isu Duet Prabowo-Ganjar: Kontestan Akur, Rakyat Senang

2. Gimik politik hanya berikan pengaruh kecil untuk dongkel popularitas Anas

Baliho Anas Urbaningrum Mejeng di Medan, Pengamat: Gimik PolitikAnas Urbaningrum (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Fuad juga mengatakan, pola komunikasi politik seperti ini sesungguhnya sudah banyak ditinggalkan. Karena dinampika politik di Indonesia juga mengalami banyak perubahan signifikan. Pola gimik yang dilakukan, kata Fuad, hanya memberikan pengaruh yang tidak terlalu besar untuk mendongkel popularitas Anas. Meski pun Anas punya jam terbang tinggi dalam perpolitikan di Indonesia.

“Sudah banyak tokoh tokoh baru yang muncul. Ketokohan Anas ini jauh tertinggal. Dianggap hanya masa lalu. Tapi kalau sebagai usaha, ini sah-sah saja,”imbuhnya.

Fenomena kembalinya para narapidana ke kancah politik sudah sering terjadi. Jika Anas memang ingin kembali kelak ke dunia politik, dia harus memiliki usaha lebih besar.

“Masyarakat umum yang tidak terkotak-kotak dengan faksi, akan melihat Anas sama dengan terpidana korupsi lainnya. Sebagus apa pun branding dan cara untuk mengembalikan kepopulerannya, ini gak akan gampang. Tentu akan jauh berbeda ketika dia belum menjadi terpidana. Masyarakat saat ini sudah pintar dalam memilah-milih tokoh politik,” imbuhnya.

3. PKN sediakan tempat untuk Anas untuk kembali berpolitik

Baliho Anas Urbaningrum Mejeng di Medan, Pengamat: Gimik PolitikI Gede Pasek, Ketum PKN dalam Talkshow series #GenZMemilih, "Parpol Baru Bisa Kasih Apa ke Gen Z?" by IDN Times pada Rabu (1/3/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Belum lama ini, loyalis Anas yang kini menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika mengatakan partainya akan menjadi wadah baru Anas untuk kembali ke politik. Dia juga akan dijadikan ikon perlawanan terhadap kriminalisasi masyarakat. Dia menyebut PKN akan menjadi wadah bagi Anas Urbaningrum untuk masuk kembali ke kancah politik.

Gede Pasek menilai Anas bisa menjadi ikon perlawanan karena memiliki sepak terjang dikriminalisasi oleh elite politik.

“Jadi kami berharap beliau bisa menjadi contoh perlawanan menghadapi kriminalisasi sehingga menginspirasi banyak WNI yang korban kriminalisasi bersatu padu agar jangan ada kekuasaan pusat memperlakukan WN seperti itu,” ujar Gede Pasek dalam Talkshow Gen Z Memilih bersama IDN Times, Rabu (1/3/2023).

PKN, kata Gede Pasek, telah menyiapkan jabatan strategis untuk Anas Urbaningrum yang akan bebas dari penjara pada 10 April mendatang. Kendati posisi untuk Anas telah disiapkan, Gede Pasek enggan menyebut posisi apa yang dimaksud.

Gede Pasek juga menuturkan Anas akan kembali terjun ke dunia politik dengan mengatur arah berpolitik di PKN.

Anas Urbaningrum saat ini masih mendekam di penjara karena tersangkut kasus korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang pada 2010-2012. Anas dikabarkan akan keluar penjara pada 10 April 2023.

Namun meski dinyatakan bebas, Mahkamah Agung (MA) mencabut hak politik Anas Urbaningrum selama lima tahun. Putusan itu membuat Anas tidak bisa mencalonkan atau dicalonkan dalam pemilu.

“Posisi beliau ini kan sedikit banyak misteri di dalam proses hukumnya, dan itu satu per satu sudah muncul di permukaan. Saya yakin pada saatnya dia keluar, itu akan terbuka dengan sendirinya,” tutur Gede.

Meski tersangkut kasus korupsi, Gede mengaku Anas bakal bisa bangkit dan membuktikan dirinya tidak bersalah dalam kasus korupsi Hambalang. Loyalis Anas Urbaningrum ini juga optimistis, PKN bisa lebih maju ketika Anas bebas.

“Kalau nanti saatnya itu terbuka dengan sendirinya, maka dengan senang hati kami di PKN akan memberikan ruang beliau untuk comeback,” kata Gede.

Baca Juga: Kronologi Terjadinya Dua Bupati di Kabupaten Padanglawas

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya