3 Pemalsu Uang di Deli Serdang Diringkus, Ketahuan karena Beli Sate
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Polisi melakukan penggerebekan rumah yang dijadikan tempat pemalsuan uang di kawasan Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Dari penggerebekan itu, Polsek Patumbak menangkap tiga pelaku.
Dari rumah itu, polisi menyita barang bukti uang palsu mulai dari pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu dan Rp20 ribu.
Ketiga pelaku diamankan itu, masing-masing berinsial FR (32), MFT (22) dan BD (18). Mereka merupakan warga Dame Dusun VII, Desa Marendal, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
1. Terungkap dari kecurigaan tukang sate
Kepala Kepolisian Sektor Patumbak Komisaris Faidir Chaniago, mengatakan, kasus ini bermula saat seorang pelaku membeli satai keliling pada 8 Desember 2023 malam. Dia membayar satai itu dengan pecahan Rp50 ribu.
Pedagang sate itu curiga. Lantas dia memberitahukan kepada masyarakat sekitar. Polisi yang mendapati informasi ini melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Hasil Penyelidikan Polisi: Ada 5 Mayat di Kampus UNPRI Medan
2. Rumah pelaku digerebek, mereka mencetak uang pakai printer sederhana
Polisi yang mengetahui keberadaan para pelaku, melakukan operasi penangkapan. Mereka kemudian menggerebek markas para pelaku.
Di sana, polisi menangkap tiga pelaku. Dari rumah itu, mereka menemukan uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak 30 lembar dan pecahan Rp50 ribu 20 lembar. Polisi juga menemukan mesin cetak, komputer dan kertas yang digunakan untuk mencetak uang.
3. Dua pelaku masih buron
Kata Faidir, saat ini pihaknya masih mengejar dua pelaku lainnya yang melarikan diri. Mereka adalah BA dan BY.
Informasi yang dihimpun, mereka diduga termotivasi oleh orang di sekitar rumah mereka yang pernah memalsukan uang. Bahkan, orang tersebut diduga pernah membeli narkoba dengan uang palsu.
Faidir mengimbau agar masyarakat waspada terhadap peredaran uang palsu. "Sasaran pelaku membeli barang dengan membayar uang palsu itu, di kedai dengan sasaran pedagang yang sudah tua dengan kondisi mata yang sudah kabur. Kalau ada menemukan uang palsu segera laporkan ke kami, akan kami segera tindaklanjuti," kata Faidir.
Baca Juga: Ungkap Mayat di UNPRI adalah Kadaver, Rektorat Minta Polisi Ditindak