Ratusan Ton Ikan di Danau Toba Mati Mendadak, Ada Apa?

Kejadian sudah berulangkali!

Samosir, IDN Times - Ratusan ton ikan jenis nila dan ikan mas yang dibudidayakan warga di Desa Tanjung Bunga, Kelurahan Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir mendadak mati. Ikan tersebut dibudidayakan di perairan Danau Toba dengan mengandalkan Keramba Jaring Apung (KJA)

Akibat kejadian mendadak itu, sebanyak 39 Kepala Keluarga (KK) yang menggantungkan mata pencariannya dibudidaya ikan KJA malah mengalami kerugian. Padahal tinggal hitungan hari kan-ikan tersebut telah siap untuk dipanen.Kini ikan-ikan tersebut telah dikumpulkan dan ditanam dengan menggunakan eskavator Desa Huta Tinggi Kecamatan Pangururan.

1. Kematian ikan diprediksi karena suhu air

Ratusan Ton Ikan di Danau Toba Mati Mendadak, Ada Apa?Ikan dalam KJA mati mendadak diprediksi karena cuaca ekstrim (Dok.IDN Times/Istimewa)

Penyebab kematian ikan itu masih dalam penelitian Dinas Perikanan dan Pertanian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir. Sejauh disimpulkan bahwa ikan mati mendadak akibat cuaca ekstrim yang tak menentu belakangan ini sehingga mengubah suhu permukaan air, yang membuat pergerakan massa air dari bawah ke permukaan dan pergerakan massa air secara vertikal (up welling) ini membawa sedimen dari dasar perairan yang membuat pasokan oksigen untuk ikan menjadi berkurang dan ikan-ikan tersebut mati.

Kepala Dinas (Kadis) Perikanan dan Pertanian, Viktor Sitinjak mengatakan bahwa ikan milik petani di KJA mati mendadak sejak Selasa, 20 Oktober 2020, kemari.

"Penyebab kasus ini disimpulkan akibat cuaca ekstrim. Dimana pada siang hari suhu sangat panas dan pada malam hari cenderung sangat dingin sehingga berpengaruh terhadap suhu air di permukaan dan suhu air di kolom bawah air," ungkap Viktor Sitinjak, Sabtu (24/10/2020).

Baca Juga: Selain Danau Toba, Ini 10 Danau Terbesar di Indonesia

2. Faktor lain keracunan dari kotoran ikan dan sisa pakan

Ratusan Ton Ikan di Danau Toba Mati Mendadak, Ada Apa?Ikan dikubur menggunakan eskavator (Dok.IDN Times/Istimewa)

Viktor Sitinjak, menambahkan faktor lain adalah sisa kotoran dan pakan ikan yang mengendap di dasar air naik ke permukaan dan meracuni ikan. "Bisa saja karena faktor sisa-sisa pakan ikan dan kotoran terangkat dari dasar danau hingga akhirnya menyebabkan kematian ikan secara massal," terangnya sembari menambahkan bahwa kedepannya sangat penting dilakukan pengujian sampel kualitas air guna mengetahui kondisi parameter-parameter kualitas dan suhu air.

Ia berasalan, bahwa kejadian serupa sudah berulangkali dialami warga Desa Tanjung Bunga. "Yang perlu dilakukan pengujian itu permukaan, Suhu Kolom Air, Suhu Dasar, Kecerahan, BOD, CO2, PH, Phospor, Amoniak, TDS, TSS. Pengujian kualitas air secara berkala di lokasi kejadian untuk dapatkan perbandingan, pengujian sampel ikan mati untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian," ucapnya.

3. Warga diminta memilih lokasi lain

Ratusan Ton Ikan di Danau Toba Mati Mendadak, Ada Apa?Warga mengumpulkan sisa bangkai ikan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kemudian, warga diminta juga tidak membuka usaha KJA di sana karena lokasinya sangat beresiko, dimana substrat perairan berlumpur, buangan limbah domestik dan limbah pertanian. "Jika masyarakat tetap bertahan untuk budidaya ikan di sana maka kejadian yang sama akan terulang kembali dan masyarakat alami kerugian yang lebih besar," terangnya.

Kata Viktor, pihaknya sebenarnya sudah pernah berdiskusi dengam warga perihan rencana pemindahan KJA, namun tidak direspon positif. Warga berasalan bahwa lokasi yang mereka pilih dinilai daerah sakral. Pemkab Samosir pun tak bisa berbuat banyak dengan pilihan warga. Namum ia berharap warga mau pindah agar pengalaman yang berulang ini tidak terjadi lagi.

Pihaknya pun menyarankan agar KJA pindah ke Simarsasar dengan terlebih dahulu melakukan kajian yang komprehensif melibatkan instansi penelitian, akademis untuk menentukan titik-titik lokasi yang layak menjadi lokasi budidaya di tiga Kecamatan sesuai Perpres 81 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya.

Baca Juga: Gak Cuma Danau Toba, Ini 5 Tempat Wisata yang Instagenic di Sumut

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya