Jalan Penghubung Siantar-Tanah Jawa Simalungun Kembali Putus

Sejak 2018 tak kunjung tuntas diperbaiki

Simalungun, IDN Times - Perbaikan jalan penghubung Siantar-Tanah Jawa, tepatnya di Pondok 8, Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun akibat banjir di bulan Oktober 2018 yang lalu, hingga sekarang tak kunjung terealisasi. Bahkan, jembatan sementara yang dibangun melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara, pun berulang kali rusak.

Kejadian terbaru, Sabtu 21 Maret 2020, malam hari. Akibatnya akses jalan terputus.

1. Perbaikan yang tak kunjung rampung membuat masyarakat resah

Jalan Penghubung Siantar-Tanah Jawa Simalungun Kembali PutusKondisi proyek menggunakan APBD Provinsi Sumut tak kunjung tuntas sejak 2018 (IDN Times/Patiar Manurung)

Hujan deras sekitar dua jam membuat debit air yang mengalir di bawa jembatan cukup besar, sampai-sampai menggeser fondasi bronjong, sekaligus membuat jembatan nyaris ambruk hingga tak dapat dimanfaatkan lagi. Menurut warga sekitar, jika saat banjir datang, warga tidak ada di lokasi, maka korban jiwa tidak dapat dihindari. "Kita lihat banjir, kita stop langsung kendaraan sehingga tidak ada korban" kata seorang warga, Ahmad Azhari, Selasa (24/3).

Melihat kondisi jembatan, masyarakat setempat bergotong-royong mengarahkan kenderaan dari kedua arah untuk melintasi area perkebunan PTPN IV Afdeling III Kebun Marihat. Jalur inilah dimanfaatkan saat ini menunggu perhatian Pemerintah Provinsi Sumut. Untuk kelancaran arus lalu lintas, supaya tidak terjadi kemacetan panjang, warga pun membantu mengarahkan pengemudi dengan pola buka tutup. Persoalan ini sendiri membuat warga resah. "Kita sudah bosan begini-begini terus," kata warga lainnya

2. Perekonomian terganggu, warga mohon kerusakan ini jangan disepelekan

Jalan Penghubung Siantar-Tanah Jawa Simalungun Kembali PutusWarga sekitar yang mengeluhkan kerusakan jalan (IDN Times/Patiar Manurung)

Permasalahan jalan ini turut mengganggu perekonomian masyarakat khususnya warga yang menggantungkan hidupnya dari pertanian. Pembeli hasil pertanian enggan datang menjemput hasil panen. Sementara warga kesulitan untuk menjual sendiri hasil bumi ke Kota Pematangsiantar maupun daerah lainnya.

"Jujur, sebagai warga, kami rindu kelancaran jalan. Mulai dari 2018 longsor, kondisinya begini-begini saja. Pemuda setempat sudah sangat lelah membantu masyarakat yang lewat agar tidak mengalami musibah. Sementara ini akses jalan penghubung, yang bisa ke Asahan. Akibat jalan rusak, masyarakat enggan lewat, apalagi yang hendak mengangkut hasil bumi. Jelas membuat masalah terhadap perekonomian" kata Ahmad mengulangi lagi.

Warga berharap, persoalan akses jalan yang rusak jangan dianggap sepele, apalagi dijadikan ajang untuk menguntungkan oknum pribadi atau golongan tertentu.

Sejak 2020, pembangunan malah berhenti total di tengah harapan masyarakat pembangunan segera mungkin dapat rampung.

"Pembangunan di 2019 memang sudah ada tetapi sampai sekarang tidak ada pembangunan lanjutan. Ini mulai bulan Januari tahun ini. Kami pun bingung kenapa dilanjutkan. Sampai bahan materialnya banyak tidak dipakai," tutupnya.

Baca Juga: Rumah Terbakar di Simalungun, 2 Penghuninya Tewas

3. Kerusakan yang berulang jadi pemborosan APBD

Jalan Penghubung Siantar-Tanah Jawa Simalungun Kembali PutusGusmiyadi, anggota DPRD Sumut dari fraksi Gerindra saat meninjau jalan (IDN Times/Patiar Manurung)

Terpisah, anggota DPRD Sumatera Utara Gusmiyadi, yang datang meninjau jembatan ambruk, mengaku kesal dengan kinerja Pemerintah Provinsi Sumut selaku penanggung jawab provinsi. 

Ia berpendapat, rencana konstruksi bangunan dan dampak dari putusnya akses, telah dianalisa pemerintah. Namun dia menyayangkan apa yang dikerjakan rusak berulang-ulang, tentu fatal dampaknya, termasuk adanya pemborosan anggaran.

Sekretaris Fraksi Gerindra Sumut itu mengaku bahwa dua bulan yang lalu juga sudah meninjau jalan rusak ini. Sempat memprotes kinerja Pemerintah Provinsi Sumut. Namun, faktanya jembatan itu kembali ambruk.

"Kita lihat jembatan putus kembali. Tampaknya bisa kita katakan pemerintah gagal dalam proses pembangunan ini. Anggaran yang di keluarkan sudah cukup banyak, tampaknya sampai hari ini pekerjaan yang sudah dilakukan pemerintah gagal total," kata anggota Komisi DPRD Sumut itu dengan tegas.

Oleh karena itu, Gusmiyadi bertindak menyampaikan persoalan jembatan ambruk berulang kali itu ke Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. "Sikap saya ini akan saya sampaikan ke Gubernur. Kita akan bicara dengan mereka, kita akan menunjukkan kekecewaan kita terhadap apa yang dikerjakan oleh pemerintah sejauh ini dan ini kita tujukan untuk mendorong pemerintah untuk serius lagi menyelesaikan persoalan itu," tegasnya.

4. Polisi mengalihkan arus lalu lintas

Jalan Penghubung Siantar-Tanah Jawa Simalungun Kembali PutusJalan alternatif dari perkebunan yang mengancam keselamatam kala hujan (IDN Times/Patiar Manurung)

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Sektor Tanah Jawa Ajun Komisaris Polisi Syamsul Baharudin dalam keterangannya, mengatakan intensitas hujan yang deras menyebabkan air meluap membuat jembatan longsor. Akibat banjir, pasangan batu padas dan tanah di sekitar jembatan terkikis terbawa air. "Jembatan ambruk kurang lebih 1 meter. Kendaraan pun tidak dapat lagi melintas dari jembatan bailey tersebut," ucapnya, Minggu, 22 Maret 2020.

Saat ini, pihaknya melakukan pengalihan arus lalu lintas. Kendaraan roda empat dan roda enam, diarahkan untuk melintas dari jalan perkebunan PTPN IV Afdeling III Kebun Marihat, Nagori Marubun Jaya, baik jurusan Siantar menuju Tanah Jawa maupun sebaliknya. Sedangkan kendaraan roda dua diarahkan melintas dari Simpang Pondok 8 melalui jembatan darurat yang dibuat oleh warga setempat.

Jalan alternatif harus dilalui secara hati-hati khususnya saat malam hari dan saat hujan datang. Selain gelap dan jalan sempit, kondisi jalan licin juga menghantui kewaspadaan pengemudi, apalagi saat bujan deras, debit air bisa saja menyeret kenderaan yang melintas.

Atas rusaknya jembatan, pihak Kontraktor CV Husiba Anwar belum memberikan keterangan resmi. Pesan singkat whatsapp yang dilayangkan belum mendapat jawaban.

Baca Juga: Dua Wartawan di Simalungun Berstatus ODP dan Diisolasi Manajemen

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya