Strategi Galeri Ulos Sianipar Bertahan di Tengah Pandemik

Robert siapkan desain-desain baju dan motif baru

Medan, IDN Times - Pandemik COVID-19 berdampak pada semua sektor, yang termasuk para pelaku usaha di bidang wastra ulos. Galeri Ulos Sianipar salah satunya. Galeri yang terletak di Gang Pendidikan No. 130, Binjai, Kecamatan Medan Denai ini mengalami penurunan jumlah penjualan selama pandemik.

Kepada IDN Times, Robert Sianipar, Pendiri Galeri Sianipar mengatakan bisnis ulos yang dijalankannya sempat terpuruk dua tahun belakangan ini. Apalagi saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), jumlah pembeli menurun drastis.

"Kami paling terasa itu pada 2020 sampai 2021 pertengahan. Biasanya pembeli datang langsung untuk melihat kain ulos, tidak puas kalau lewat gambar saja. Jadi sewaktu PPKM itu, pengunjung sepi," ujar Robert, Senin (7/3/2022). 

1. Meski jumlah pembeli sepi, Robert mengisi waktu untuk mempersiapkan desain-desain baju dan motif baru

Strategi Galeri Ulos Sianipar Bertahan di Tengah PandemikIDN Times/Masdalena Napitupulu

Meski jumlah pembeli sepi, Robert mengisi waktu untuk mempersiapkan desain-desain baju dan motif baru. "Bisnis kain ulos seperti kami ini, di masa pandemik ini kami isi waktu untuk desain, jadi nanti kita keluarkan jika sewaktu-waktu pandemik ini usai," katanya. 

Tak hanya itu, Robert juga memanfaatkan penjualan secara online. Namun, diakuinya ada sejumlah kendala yang dialami ketika memasarkan produk lewat daring. Katanya, ia tidak bisa memenuhi ekspektasi para pembeli. Untuk itu, ia menyarankan para pembeli melakukan secara langsung agar lebih puas dengan selera.

Baca Juga: Mengenal Hutanta Coffe, Pionir Coffee Shop Modern di Kabupaten Toba

2. Ulos Tumtuman, Ragihotang dan Sadum paling diminati pembeli

Strategi Galeri Ulos Sianipar Bertahan di Tengah PandemikIDN Times/Masdalena Napitupulu

Robert menyampaikan, jenis ulos yang banyak diminati para pembeli ada tiga jenis yakni, Tumtuman, Ragihotang dan Sadum. Ketiga jenis itu memiliki pilihan warna, bentuk dan corak yang beragam sehingga banyak peminat. Harganya mulai dari Rp185 ribu-Rp7 juta.

3. Tersedia produk-produk khas Sumatra Utara

Strategi Galeri Ulos Sianipar Bertahan di Tengah PandemikIDN Times/Masdalena Napitupulu

Selain diroduksi dengan hasil dari tangan para penenun di pabrik ulos milik Robert, ia juga melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah untuk membantu memasarkan ulos di galerinya. "Ada 10 persen kita libatkan pelaku UMKM," ucapnya. 

Selain itu, Robert juga memasarkan produk-produk khas Sumatra Utara di galerinya. Ada kopi, dodol, coklat, camilan, dan lainnya. 

Sebagai pelaku bisnis ulos, ia berharap keterlibatan pihak pemerintah untuk memasarkan produk. "Kita membuat produk dan mendesain produk di masa pandemik, pemerintah kita harapkan lebih terlibat untuk memasarkan produk," katanya. 

Baca Juga: Ajinembah Coffee, 2 Tahun Beruntun Masuk UMKM Export BRILianpreneur  

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya