Kesaksian Istri Polisi yang Bunuh 2 Wanita: Saya Diancam Pakai Keris

Diajak buang mayat, lalu diancam dibunuh jika buka mulut

Medan, IDN Times- Elvrina Makmur Caniago alias Pipit, istri terdakwa oknum polisi Aipda Roni Syahputra (45) menjadi saksi dalam kasus pembunuhan RF (21) dan AC (13). Sidang digelar secara daring, di ruang Cakra 5 pada Pengadilan Negeri Medan, Senin (12/7/2021).

Dalam keterangan Elvrina, dirinya mengakui bahwa ia juga diancam oleh terdakwa apabila memberi tahu orang lain akan perbuatannya saat itu. "Saya diancam dengan keris, jika saya memberitahu kepada orang lain pak hakim," ucapnya dihadapan majelis hakim.

1. Sempat melihat suaminya membawa dua orang ke dalam rumahnya

Kesaksian Istri Polisi yang Bunuh 2 Wanita: Saya Diancam Pakai KerisIlustrasi penganiayaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat memberi keterangan, Elvrina mengaku kaget atas perbuatan suaminya yang membunuh dua orang perempuan tersebut. Katanya, ia sempat melihat suaminya membawa dua orang ke dalam rumahnya.

"Saya kaget pak hakim selama 16 tahun menjalin rumah tangga saya tidak pernah melihat suami saya begini. Saat itu saya membuka pintu pagar rumah karena suami pulang, setelah dibuka saya melihat dari luar ada dua orang di dalam mobil suami," terangnya.

Baca Juga: Begini Kronologis Oknum Polisi Rudapaksa dan Bunuh Dua Wanita

2. Setelah turun dari mobil, ia langsung ditarik terdakwa masuk ke dalam kamar dan dikunci hingga keesokan harinya

Kesaksian Istri Polisi yang Bunuh 2 Wanita: Saya Diancam Pakai Keris(Ilustrasi pembunuhan dan olah TKP) IDN Times/Mia Amalia

Katanya, setelah turun dari mobil, ia langsung ditarik terdakwa masuk ke dalam kamar dan dikunci hingga keesokan harinya. "Sudah saya buka pintu pagar suami langsung menarik saya ke kamar. Jadi malam itu saya dikurung di kamar sampai besok pagi baru dibuka, tapi setelah dibuka saya langsung disuruh mandi," ucapnya.

Setelah itu, ia diperintahkan terdakwa untuk masuk ke mobil. Sementara terdakwa Roni kembali ke dalam rumah. "Jadi saya disuruh masuk duluan ke dalam mobil, tapi saya lihat dari spion mobil suami seperti menggerek dua bungkus plastik besar ke dalam bagasi mobil," tuturnya.

"Saya kaget ternyata itu manusia tetapi saya tidak tahu apakah hidup apa enggak, saya hanya melihat dari spion mobil sedikit," ujarnya.

3. Terdakwa ajak Elvrina buang mayat kedua korban. Kemudian mengancam akan membunuh jika memberitahu kejadian itu

Kesaksian Istri Polisi yang Bunuh 2 Wanita: Saya Diancam Pakai KerisIlustrasi Mayat. IDN Times/Mardya Shakti

Setelah itu, Elvrina bersama terdakwa ke luar dari rumah pergi ke daerah Perbaungan. "Jadi kami pergi ke Perbaungan, saya gak tau nama daerahnya saat itu suami berhentikan mobilnya di semak - semak dan membuka bagasi mobil lalu kembali menggerek plastik itu," tuturnya.

Setelah membuang satu bungkus plastik besar di bagasi mobil, Elvrina dibawa terdakwa ke Batang Kuis. 

Setelah pulang, Elvrina mengatakan, ia diancam terdakwa untuk tidak memberi tahu siapapun atas apa yang dilihatnya pada hari itu. "Saya diancam pakai keris pak hakim, kalau saya lapor saya juga akan dibunuh," tuturnya seraya menangis.

Baca Juga: Polisi Militer Tangkap Oknum TNI yang Diduga Penembak Marsal Harahap

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya