Kasus Bertambah, Nawal Dorong Percepatan Penanggulangan AIDS di Sumut

Sudah diatur dalam ranperda

Medan, IDN Times- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumut, Nawal Lubis, mendorong percepatan penanggulangan AIDS di Sumatra Utara. Hal itu dikarenakan kasusnya semakin bertambah. 

“Kita akan dorong percepatan penanganannya. Kita sudah punya Ranperda untuk itu, sudah disetujui, tinggal menunggu penyelesaian administrasi. Kita akan dorong percepatannya agar penanggulangan AIDS lebih cepat dan sistematik terutama anak-anak kita ini,” kata Nawal di Kantor Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumut, Jalan Teladan, Selasa (5/7/2022).

1. ADHA yang rentan terhadap diskriminasi

Kasus Bertambah, Nawal Dorong Percepatan Penanggulangan AIDS di Sumutilustrasi pita HIV, salah satu kondisi yang sebabkan kekebalan tubuh melemah (freepik.com/jcomp)

Menurut Nawal, anak perlu mendapatkan perhatian khusus, apalagi melihat ADHA yang rentan terhadap diskriminasi di lingkungan maupun di sekolah. Hal itu dinilai dapat memengaruhi tumbuh kembang anak secara psikologis. 

Ia juga mengatakan, tidak sedikit ADHA memiliki prestasi di sekolahnya, bahkan beberapa dari mereka mendapat ranking pertama. Sangat disayangkan, bila mereka terganggu secara psikologi karena diskriminasi di lingkungannya.

“Mereka benar-benar harus didampingi karena tidak sedikit yang mendapat perlakuan berbeda di lingkungannya, apalagi tidak sedikit salah satu orang tuanya sudah tiada. Kita ingin mereka tetap tumbuh dengan baik,” kata Nawal yang juga merupakan Ibu Asuh ADHA Sumut.

Baca Juga: Pelatihan Dirutinkan, Pebatik Sumut Harus Memiliki Daya Saing

2. ADHA butuh pendampingan secara medis

Kasus Bertambah, Nawal Dorong Percepatan Penanggulangan AIDS di SumutIlustrasi HIV/AIDS, IDN Times/ istimewa

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Sumut, Ikrimah Hamidy menyebutkan, data 2007-Desember 2011, data kasus HIV dan AIDS Sumut mencapai 17.241 orang, tertinggi ada di Medan berjumlah 10.177 orang. Jumlah orang yang terinfeksi berusia di bawah 1-9 tahun sebanyak 164 orang, sedangkan usia 10-18 tahun ada 242 orang.

Hamidy mengatakan, bukan hanya pendampingan secara psikologi yang penting untuk ADHA, tetapi juga pendampingan secara medis.

"Ini penting karena sebagian besar anak-anak masih acuh tak acuh dengan kesehatannya termasuk mengkonsumsi obat. Obatnya tersebut benar-benar harus rutin, anak-anak kalau tidak didampingi benar-benar sulit. Begitu juga dengan menjaga kesehatan, kita harus perhatikan mereka benar-benar,” kata Ikrimah.

3. Berharap Ranperda penanggulangan AIDS cepat selesai

Kasus Bertambah, Nawal Dorong Percepatan Penanggulangan AIDS di Sumutilustrasi pita HIV (freepik.com/master1305)

Ikrimah berharap Ranperda penanggulangan AIDS lebih cepat selesai agar bisa bekerja lebih maksimal dan sistematis.

“Seperti saat ini kita memberikan bantuan kepada ADHA, tetapi masih terbatas. Cakupan kita, petugas pendamping kita juga terbatas. Mudah-mudahan dengan Ranperda tersebut kita lebih baik lagi dan menjangkau lebih banyak lagi,” kata Ikrimah.

Baca Juga: Percepat Penanganan PMK Jelang Idul Adha, Edy: Hanya 0,5 Persen Mati

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya