Peringati HIV/AIDS, Perdoski Medan Targetkan Nol Pasien Tahun 2025
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Dalam rangka memeringati hari HIV dan AIDS, Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) mengadakan kegiatan Workshop dan Simposium di Hotel Grand Mercure Jalan Perintis Kemerdekaan, pada Minggu (11/12/2022).
Kegiatan dilakukan sejak kemarin dengan berbagai macam kegiatan dan diikuti oleh 258 peserta terdiri dari Dokter, Koass dan mahasiswa.
1. Acara memiliki workshop kepada 30 Dokter tentang Current Trends In Genital Rejuvenation di Poli Kosmetik dan Estetika RS USU
Menurut Ketua Panitia Acara, Rudyn Panjaitan menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dua hari ini merupakan acara rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
Hanya saja kata Rudyn sejak pandemik COVID-19 kegiatan ini tak berlangsung, karena ada keterbatasan tatap muka akibat virus yang melanda.
"Jadi kegiatan ini dilaksanakan sejak kemarin kita adain mulai dari berikan workshop kepada sekitar 30 dokter tentang poli Kosmetik dan Estetika," katanya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Perdoski Medan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan, dan perwakilan Dinas Kesehatan Kota maupun Provinsi Sumatera Utara.
2. Perdoski targetkan HIV/AIDS tahun 2025 sudah nol pasien
Sementara, Ketua Perdoski Medan, Riyadh menyatakan bahwa program ini diharapkan bisa memberikan edukasi terlebih dahulu kepada dokter.
"Target kita Penyakit HIV dan AIDS di tahun 2025 sudah nol pasien," jelasnya.
Sejauh ini kendala masih tingginya angka HIV dan AIDS di Sumut maupun Medan ialah kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal ini," jelasnya.
Maka dari itu kata Riyadh kedepan pihaknya akan lakukan sosialisasi mulai dari tingkat kecamatan, keluarga dan orang sekitar.
"Kita lakukan sosialisasi dan memberi tahu cara pencegahannya namun ini kita edukasi terlebih dahulu kepada dokternya baru nanti masyarakat sekitar," jelasnya.
3. Diharapkan ada kolaborasi untuk penanganan HIV/Aids
Menanggapi tingginya angka HIV dan AIDS di Medan, IDI Medan, Eri Suhaemi mendukung kegiatan workshop dan juga simposium yang dilakukan Perdoski.
Kata Eri bahwa kegiatan penurunan angka HIV dan AIDS bisa berkurang dengan cara kolaborasi.
"Jadi HIV dan AIDS ini bukan dari kulit saja tetapi bisa jadi dari banyak hal, maka dari itu persatuan dokter selain Perdoski juga sangat diperlukan," jelasnya.
Untuk itu kata Eri ia berharap dengan adanya kegiatan ini, para dokter-dokter bisa menambah pengetahuan dan memberi informasi akurat tengang penyakit ini.
"Saya harap kegiatan ini juga bisa dijadikan untuk mengedukasi kepada keluarga terdekat terlebih dahulu baru ke masyarakat," jelasnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan, Kabid P2P, Pocut Fatimah Fitri mengapresiasi penanganan HIV/Aids.
"Saya sangat apresiasi kegiatan ini karena meski angka kematian HIV dan AIDS tahun ini berkurang namun pasien dalam penyakit ini alami peningkatan, maka perlu adanya kolaborasi," ungkap Pocut.
Baca Juga: Pagi Ini Tapanuli Utara Dua Kali Diguncang Gempa Bumi