Gebers Ajak Komunitas dan Warga Kutip Sampah di Sungai Deli

Gerakan memeringati Hari Lingkungan Hidup sedunia

Medan, IDN Times - Dalam rangka memeringati Hari Lingkungan Hidup, Gerakan Bersih Sungai (Geber's) yang memiliki 316 peserta dari 21 elemen komunitas lainnya menyusuri sungai Deli untuk mengutip sampah sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat di Sungai Deli. Kegiatan ini dilakukan pada Minggu (11/6/2023).

Diketahui, pencemaran lingkungan yang terjadi di sepanjang aliran Sungai Deli sudah berlangsung cukup lama.

Melihat hal ini, Geber’s mendorong individu-individu yang tergabung dalam beberapa komunitas mengusung isu yang sama untuk bergerak.

Baca Juga: Kronologi DPRD Siantar Memakzulkan Wali Kota hingga Ditolak oleh MA

1. Geber’s ajak seluruh masyarakat susuri sungai untuk bersihkan Sungai Deli

Gebers Ajak Komunitas dan Warga Kutip Sampah di Sungai DeliGerakan Bersih Sungai (Geber's) menyusuri sungai untuk membersihkan sampah sungai deli (Dok. Istimewa)

Adam Briyan selaku Sekretaris Gerakan Bersih Sungai menyampaikan kegiatan diisi dengan beberapa agenda, mulai dari penanaman pohon dibelakang Istana Maimun, kemudian long march, dan susur sungai.

"Kita ada long march dari Istana Maimun sampai Avros, disini kita bukan hanya sekedar jalan, tapi menyampaikan terkait kepeduliam kita terhadap sungai Deli. Kemudian susur sungai, kita membersihkan pinggiran sungai, dimana disitulah pokok sampahnya. Setelah susur sungai kita diskusi terkait lingkungan, dan tujuan dari Gerbers ini adalah agar kita peduli terhadap sungai," ujarnya.

Hal ini juga sekaligus menyambut hari Lingkungan Hidup bersama komunitas-komunitas dengan tujuan yang sama, bersatu mengusung sebuah gerakan yang disebut Gerakan Bersih Sungai Deli.

Gerakan ini mengajak siapa saja yang peduli dengan lingkungan khususnya sepanjang aliran Sungai Deli untuk berkontribusi dalam segala bidang yang dibutuhkan.

2. Diharapkan mampu menumbuhkan kepedulian bagi siapa saja menjaga kelestarian sungai

Gebers Ajak Komunitas dan Warga Kutip Sampah di Sungai DeliGerakan Bersih Sungai (Geber's) menyusuri sungai untuk membersihkan sampah sungai deli (Dok. Istimewa)

Menurutnya, hingga saat ini penduduk yang tinggal di tepian Sungai Deli masih melakukan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan ke sungai. Sehingga, menjadi masalah ketika bicara dampak buruknya ke banyak hal.

Terinspirasi dari pertanyaan "bagaimana membangun sebuah kultur baru" yang diharapkan bisa memberikan perubahan meskipun harus memakan waktu yang tidak sebentar.

"Kami percaya ketika dikerjakan secara sukarela, kolektif dan berkesinambungan akan ada perubahan ke arah yang lebih baik," tambahnya.

Gerakan Bersih Sungai Deli dilaksanakan dengan metode susur sungai menggunakan perahu dan ban apung yang disiapkan secara kolektif dan swadaya. Rute dilalui dimulai dari jembatan Avros sampai pemberhentian di Istana Maimoon.

Terdapat jenis sampah yang diangkut adalah sampah rumah tangga dan sampah lainnya.

Para inisator dari gerakan ini berharap hasil dari kegiatan ini mampu menumbuhkan kepedulian bagi siapa saja agar mampu menjaga kelestarian Sungai Deli secara sukarela dan berkesinambungan dengan harapan menjaga kelestarian Sungai Deli akan menjadi budaya masyarakat yang bersinggungan langsung dengan Sungai Deli.

"Selain itu kegiatan susur sungai ini menjadi upaya kami dalam pencegahan dan penanggulangan bencana luapan air sungai yang sering terjadi di sungai Deli," tutur Adam.

3. Program sosial seperti ini terkendala pada urusan teknis

Gebers Ajak Komunitas dan Warga Kutip Sampah di Sungai DeliGerakan Bersih Sungai (Geber's) menyusuri sungai untuk membersihkan sampah sungai deli (Dok. Istimewa)

Lanjutnya, dalam upaya lain demi melestarikan lingkungan di sepanjang aliran Sungai Deli tidak hanya berhenti sampai disitu saja.

Maka, implementasi dari kegiatan semisal pengumpulan atau pengolahan limbah plastik dengan tujuan reward atau benefit yang diberikan secara langsung juga sudah pernah diterapkan di beberapa titik sepanjang aliran Sungai Deli melibatkan masyarakat sekitar.

Adam mengatakan, sering kali program semacam ini terkendala pada urusan-urusan teknis di lapangan sehingga terhambat untuk mampu berjalan secara berkesinambungan.

"Kami berharap melalui kegiatan ini pula seluruh unsur masyarakat termasuk pemerintah memanfaatkan kesempatan untuk re-thinking guna menentukan tahap berikutnya dari apa yang sudah pernah berjalan sebelum membicarakan hal-hal yang baru," tutupnya.

Baca Juga: [BREAKING] Pemakzulan Wali Kota Siantar Ditolak Mahkamah Agung

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya