Medan Denai Berinovasi, Angka Sunting Diklaim Turun 

Hingga Februari 2023 terdapat 298 kasus atau 0,2 persen

Medan, IDN Times - Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Kesehatan Kota Medan mengklaim data stunting di Kota Medan terakhir mencatat bulan Februari terdapat 298 kasus atau 0,2 persen.

Sebelumnya, data stunting Kota Medan pada tahun 2019 ada sebanyak 491 kasus jika dipersentasekan sebesar 0,7 persen. Kemudian tahun 2020 ada 393 kasus atau 0,5 persen.

Sementara tahun 2021 ada 368 kasus atau 0,4 persen, dan tahun 2022 ada 364 kasus atau 0,3 persen. Data ini merupakan sumber data dari e-PP GBM pada aplikasi.

1. Adanya inovasi di Kecamatan Medan Denai

Medan Denai Berinovasi, Angka Sunting Diklaim Turun Pemko Medan mengklaim angka stunting menurun (Dok. Istimewa)

Salah satu cara dalam pencegahan terjadinya kasus stunting, Pemerintah Kota Medan melalui Kecamatan Medan Denai baru-baru saja meluncurkan inovasi centang Aden (Pencegahan dan Penanganan Stunting Anak Denai).

Inovasi ini diprakarsai oleh Camat Medan Denai Ananda Sulung Parlaungan tersebut terbukti berhasil mengurangi jumlah anak penderita stunting yang ada di wilayah tersebut.

Baca Juga: Hati-hati ISPA, Ada 9.336 Kasus Tercatat di Medan

2. Setiap Jumat seluruh ASN, PHL dan Kepling se-Kecamatan Medan Denai diwajibkan bawa sampah plastik

Medan Denai Berinovasi, Angka Sunting Diklaim Turun Pemko Medan mengklaim angka stunting menurun (Dok. Istimewa)

Dalam pelaksanaanya Centang Aden memiliki dua pola penanganan, pertama dengan memanfaatkan sampah yang ada.

Hal ini dimaksud setiap hari pada Jumat sore seluruh ASN, PHL dan Kepling se-Kecamatan Medan Denai diwajibkan membawa sampah plastik atau barang bekas dari rumah masing-masing ke Kantor Camat. Sampah dan barang bekas yang telah terkumpul selanjutnya di timbang dan diserahkan ke Bank Sampah yang ada di wilayah Medan Denai.

"Setiap Jumat sore kita melakukan pengumpulan sampah untuk dijual ke Bank Sampah. Hasil dari penjualan itu kita gunakan untuk penanganan anak stunting, gizi buruk dan gizi kurang yang ada di wilayah kita," kata Ananda Sulung Parlaungan.

3. Ada juga melakukan gerakan kotak stunting secara sukarela pada ASN, PHL dan Kepling

Medan Denai Berinovasi, Angka Sunting Diklaim Turun Ilustrasi anak stunting. (Stunting.brecorder.com)

Selain mengumpulkan sampah, pola kedua dalam inovasi Centang Aden melakukan gerakan kotak stunting dengan cara mengumpulkan dana secara sukarela kepada seluruh ASN, PHL dan Kepling.

"Jadi setiap hari Senin pagi setelah apel kita mengumpulkan dana secara sukarela. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari unsur tiga pilar yang ada di Kecamatan dan juga TP PKK beserta Puskesmas," sebutnya.

Makanan tambahan yang diberikan kepada anak stunting sesuai dengan kebutuhan anak, berdasarkan usulan dari Puskesmas dan TPG (tenaga pelaksana gizi) yang diserahkan setiap minggunya. Sedangkan untuk bahan baku makanan diberikan kepada keluarga yang anak tersebut mengalami gizi buruk dan gizi kurang sebagai langkah mengantisipasi terjadinya stunting.

Dari hasil inovasi yang telah berjalan, Ananda Sulung Parlaungan menyebutkan terjadi penurunan anak penderita stunting dari yang sebelumnya berjumlah 12  anak kini menjadi 9 anak.

Diharapkan angka stunting terus mengalami penurunan. Dengan demikian dapat mendukung sekaligus mensukseskan program Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam penanganan stunting di kota Medan.

Baca Juga: Beredar Kwitansi Soal Penggantian ID, PLN Sumut Pastikan Itu Penipuan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya