Cegah Penyebaran Virus Corona, Lapas Sibolga Tutup Jadwal Kunjungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tapanuli Tengah, IDN Times - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Sibolga, Sumatera Utara mengaku sudah menerapkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik (Kasibinadik) Refintua Simanullang saat ditemui di ruangannya, Rabu (18/3).
"Upaya pencegahan itu sejalan dengan instruksi Dirjen Pemasyarakatan serta kesepakatan bersama Forkopimda Tapanuli Tengah terkait penanganan Covid-19," jelas Refintua.
1. Akan berlangsung selama 2 pekan
Dikatakan Refintua, upaya pencegahan itu dilakukan dengan menutup akses jadwal kunjungan tamu dan keluarga. Penutupan jadwal kunjungan itu akan berlangsung selama dua pekan.
"Dan sudah buat pengumuman penutupan (kunjungan)," kata Refintua.
2. Keluarga WBP bisa mengantar makanan
Walupun jadwal kunjungan ditutup, kata Refintua keluarga dan tamu tetap diperkenankan mengantarkan makanan kepada warga binaan.
"Keluarga yang ingin mengantar makanan, dititip ke petugas untuk dibawakan ke warga binaan," katanya
Baca Juga: [BREAKING] Virus Corona Merebak, Istana Maimun Ditutup untuk Umum
3. Suhu tubuh pegawai dan WBP akan diperiksa
Selain itu, kata Refintua upaya lain juga dilakukan oleh pihaknya. Dalam waktu dekat, seluruh warga binaan akan mendapat pemeriksaan suhu tubuh.
Untuk melakukan itu, kata Refintua, pihaknya akan menugaskan dua tenaga medis yang bertugas di Lapas. "Kita akan mengunakan alat Screening, apakah ada yang demam, jika ditemukan maka akan ditindaklanjuti," jelasnya.
"Sementara ini screening masih dilakukan kepada para pegawai, dan hasilnya tidak ada yang demam, setelahnya dilanjut screening ke warga binaan," tambahnya.
4. Akan dilakukan penyemprotan disinfektan
Rafintua mengatakan, penyemprotan disiinfektan juga akan dilakukan. Penyemprotan itu akan dilakukan di seluruh ruangan di Lapas tersebut.
"Dalam waktu dekat akan disemprot," ujarnya.
Refintua mengungkapkan, kebijakan ini direspon dengan baik oleh warga binaan. Sebab, katanya kebijakan itu demi keselamatan para warga binaan.
"Karena ini demi keselamatan mereka juga kan?" katanya.
Baca Juga: Kisah Handoko, Dokter 80 Tahun yang Viral Berjuang Rawat Pasien Corona