Pasokan di Siantar Habis, Warga yang Sehat Diimbau Gak Borong Masker

Harga masker melonjak hingga 5 kali lipat

Pematangsiantar, IDN Times - Kabar masuknya COVID-19 atau Virus Corona ke Indonesia membuat masyarakat panik, termaksud Kota Siantar. Banyak masyarakat memburu masker sebagai pelindung agar tidak terpapar virus yang mengemparkan dunia itu. 

Banyaknya permintaan membuat pasokan masker di Siantar menipis. Bahkan kabarnya harga masker melambung tinggi mencapai lima kali lipat dari harga sebelumnya yakni Rp30 ribu per kotak nya. 

1. Masker di sejumlah apotek Siantar kosong

Pasokan di Siantar Habis, Warga yang Sehat Diimbau Gak Borong MaskerIDN Times/Mela Hapsari

Penulusuran IDN Times, Rabu (4/3) di sejumlah apotek di Siantar mendapati pasokan masker habis. Apotek Kimia Farma yang tergolong apotek paling besar di Siantar juga tidak memiliki pasokan masker untuk dijual. 

"Sudah hampir sebulan stok maskernya habis. Distributor yang dari Medan pun belum mengirim pasokan masker," ujar salah seorang pegawai saat ditemui di Apotek Kimia Farma. 

Menurut wanita muda ini, kehabisan stok masker disebabkan karena daya beli masyarakat meningkat. Padahal sebelum kabar virus corona masuk ke Indonesia, masker hanya sedikit dijual ke masyarakat. 

"Karena memang sebelumnya stok masker di sini sedikit. Orang-orang jarang membeli. Gak laku makanya biasanya berlebihan masker. Tapi tiba-tiba ada kabar itu, ya stok yang biasa sama kami gak mencukupi untuk pembeli," terangnya.

Baca Juga: Harganya Melambung, Masker Mulai Langka di Kota Banda Aceh

2. Harga masker naik 5 kali lipat dari harga normal

Pasokan di Siantar Habis, Warga yang Sehat Diimbau Gak Borong MaskerIDN Times/Irma Yudistirani

Dalam satu kotak terdapat 50 lembar masker. Jika sebelumnya apotek menjuak per-lembarnya, belakangan ini mereka menjual per-kotak. Hal itu bukan ketentuan apotek melainkan permintaan langsung pembeli, karena khawatir kehabisan masker dan langsung memborong. 

"Per lembarnya itu gak sampai Rp1.000 dijual. Karena kalau per kotak harganya Rp30 ribu, isinya 50 lembar masker. Sekarang per kotaknya, kalaupun ada stok bisa sampai Rp150 ribu," pungkasnya. 

Sampai saat ini, masyarakat masih terus berdatangan ke apotek Kimia Farma untuk membeli masker. "Bukan setiap jam lagi datang mau membeli, tapi hampir tiap 5 menit. Tapi gak ada stok kami, ya gak ada lah yang mau kami jual," ujarnya. 

3. Masyarakat yang sehat diimbau tidak pakai masker

Pasokan di Siantar Habis, Warga yang Sehat Diimbau Gak Borong MaskerMasker N95 dari Apotek Farmacare di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Sementara itu Wakil Direktur (Wadir) bidang Pelayanan RSUD dr. Djasamen Saragih, dr Harlen Saragih mengimbau agar masyarakat jangan panik terhadap ketersediaan masker di Siantar. Masyarakat yang sehat, kata dia tidak perlu memakai masker. 

"Yang butuh masker itu orang yang sakit. Biar kalau dia bersin atau batuk, virusnya tidak menyebar kemana-mana. Kalau yang sehat tidak perlulah," terangnya. 

Harlen Saragih menjelaskan, masker yang sering didapat di pasaran tetap tidak akan melindungi pemakainya dari penularan virus corona. "Masker seperti model sensi itu hanya sebatas menghalau debu. Kalau untuk virus-virus berbahaya itu model maskernya N-95. Terus ada juga (masker) spesial untuk tenaga medis," terangnya. 

Baca Juga: Sudah Masuk Indonesia, Ini Masker yang Digunakan untuk Hindari Corona

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya