Canda Berujung Maut! Ini Kronologis Polisi Tertembak Senjata Temannya

Peluru kena wajah kiri korban dan tembus ke kanan

Medan, IDN Times - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Itulah yang dialami personel Sat Sabhara Polrestabes Medan berinisial DS. Polisi berpangkat Bripda ini tewas usai tertembus peluru sejata api rekannya Bripda KHN, pada Sabtu (28/3) sore.

Peristiwa tragis tersebut terjadi di kamar barak lajang Sat Sabhara Polrestabes Medan Jalan Putri Hijau, Kecamatan Medan Barat. Sontak kejadian itu membuat heboh dan panik
seluruh personel.

Rekan sejawat DS sempat membawanya ke Rumah Sakit Putri Hijau yang berada tepat di samping tempat kejadian untuk menyelamatkan nyawanya. Namun takdir bicara lain, ia sudah meninggal dunia sebelum mendapat pertolongan medis.

Baca Juga: [BREAKING] Diduga Tertembak, Seorang Polisi di Medan Tewas

1. Petaka berawal dari candaan antara KHN ke DS

Canda Berujung Maut! Ini Kronologis Polisi Tertembak Senjata TemannyaIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Informasi tewasnya DS dengan cepat bersebar di kalangan jurnaslis di Kota Medan. Bermacam kabar simpang siur pun berseliwuran. Ditambah lagi, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edizon Isir yang merupakan pimpinan tertinggi enggan membeber seperti apa kronologis kejadian. Perwira berpangkat tiga melati emas dipundaknya itu hanya membenarkan kejadian yang menimpa DS.

"Benar, sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Jhonny kepada IDN Times saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Sabtu malam.

Tak puas sampai di situ, IDN Times kembali mengkonfirmasi pejabat yang berwenang hanya untuk mencari informasi akurat agar tidak salah dalam menyampaikannya ke publik.

Tepat pada Minggu (29/3) malam upaya itu membuahkan hasil. Wakasat Sabhara Polrestabes Medan Kompol Edwar Saragih membalas konfirmasi dan bersedia memberi informasi.

Dikatanya, Bripda DS dan KHN merupakan satu angkatan (lesting) dan sangat kompak. Sebelum kejadian, sekira pukul 13.00 WIB, Bripda KHN datang ke barak lajang dan menjumpai Bripda DS di dalam Kamar.

Di sana mereka berjumlah enam orang. Keduanya lalu bercerita sembari bercanda gurau. Saat itu, Bripda KHN membawa senjata dan mengeluarkannya. Sementara teman lainnya asyik bermain game di gadget.

"Tiba tiba, sekira pukul 15.30 WIB senjata meledak dan mengenai wajah sebelah kiri DS dan tembus ke kanan. DS langsung dibawa ke Rumah Sakit Putri Hijau, namun ia sudah
meninggal dunia," kata Edwar kepada IDN Times melalui pesan singkat.

"Sekira pukul 01.00 WIB, jenazah almarhum DS sudah dibawa ke kampung halaman di daerah kisaran untuk dikebumikan pada Minggu sekira pukul 11.00 WIB," tambahnya.

2. KHN datang ke barak untuk menemui DS

Canda Berujung Maut! Ini Kronologis Polisi Tertembak Senjata TemannyaIlustrasi polisi. Dok. IDN Times

Edwar menjelaskan, Bripda KHN sebelumnya bertugas di Sat Sabhara sebagai sopir Wakapolrestabes Medan. Setelah Wakapolres menjabat Wadirkrimsus Polda Sumut,
KHN juga ikut pindah dan tetap menjadi sopir.

Kedatangan KHN ke barak lajang niatnya ingin main dan bertemu dengan Bripda DS yang memang kawan kompak dan satu letingnya. Akan tetapi, saat ditanya apakah KHN sudah
ditahan atau belum usai kejadian itu. Edwar enggan membeberkannya, ia menyarankan untuk langsung menanyakan kepada pejabat reskrim.

"Saya gak bisa jawab. Itu lebih bagus ditanyakan kepada Kasat Reskrim atau Wakasatreskrim," ucapnya.

3. Informasi sebelumnya, Bripda DS diduga tewas tertembak sendiri

Canda Berujung Maut! Ini Kronologis Polisi Tertembak Senjata Temannyadailytimes.com.pk

Diberitakan sebelumnya, seorang personel Sat Sabhara Polrestabes Medan berinisial DS ditemukan meninggal dunia di baraknya, di Jalan Putri Hijau, Medan Barat, Sabtu (28/3).

Pria berpangkat Bripda itu dikabarkan tewas diduga akibat tertembus peluru senjata api milik rekanya inisial KHN yang bertugas di Mapolda Sumut. Dugaan awal, Bripda DS tertembak sendiri saat memegang senjata milik Bripda D.

Informasi meninggalnya Bripda DS langsung bersebar di beberapa grup WhatsApp jurnalis di Kota Medan. Guna memastikan kejadian itu benar atau berita bohong alias
hoaks. IDN Times mencoba mengkonfirmasi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir membenarkan kejadian tersebut.

"Benar, sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Johnny, pada Minggu (29/3) sekira pukul 03.46 WIB.

Akan tetapi, mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini belum mau merinci ketika ditanya kronologis kejadian.

"Sedang dalam penyelidikan lebih lanjut," balasnya singkat.

Baca Juga: [BREAKING] Jadi ODP COVID-19, Begini Kondisi Kesehatan Wagub Ijeck

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya