Ini Kronologi Bentroknya Polisi dan Mahasiswa Saat Pelantikan DPRD
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pematangsiantar, IDN Times - Bentrok mahasiswa dan polisi saat pelantikan anggota DPRD Siantar periode 2019-2024, Senin (2/9), di Gedung Harungguan DPRD Siantar berawal dari aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiwa Siantar Simalungun. Mereka berorasi di depan gedung dewan.
Mahasiswa memaksa bertemu dengan Sekretaris Dewan (Sekwan) Wanden Siboro. Namun mereka diadang pihak kepolisian yang melarang mereka masuk karena sedang acara pelantikan anggota DPRD.
"Kami datang ke sini dengan damai, bapak-bapak Polisi seharusnya mengamankan bukan mengadang," kata pimpinan aksi, Gading Simangunsong.
1. Dialog antara polisi dan pendemo berjalan alot
Salah seorang Polisi meminta waktu kepada pendemo untuk berbicara. Permintaan itu sempat ditolak beberapa pendemo. Namun akhirnya disepakati setelah diskusi ringan.
"Sudah biarkan aja kawan-kawan, kita berikan waktu 2 menit untuk bapak terhormat ini," pekik salah seorang demonstran.
Alih-alih menanggapi permintaan pendemo, salah seorang Polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) membariskan anggotanya. Polisi itu memerintahkan barisan anggotanya yang menghadang agar merapatkan barisan dan maju beberapa langkah.
Melihat hal itu pendemo memanas. Mereka menilai bahwa Polisi tidak memberikan mereka ruang untuk menyampaikan aspirasi.
Baca Juga: [BREAKING] Mahasiswa dan Polisi Bentrok Saat Pelantikan DPRD Siantar
2. Pendemo dan Polisi dorong-dorongan di depan gerbang kantor DPRD Siantar
Pendemo yang berjumlah sekitar 20 orang itu pun memaksa masuk ke dalam gedung dewan itu. Aksi dorong-dorongan tak dapat dielakkan lagi.
Mahasiswa sambil teriak mendorong Polisi yang berjaga untuk memaksa masuk. "Kalian tidak ikut merasakan sakitnya kami rakyat biasa ini karena tidak becusnya legislatif di Siantar ini,"teriak pendemo.
3. Enam orang pendemo diamankan ke Polres Siantar
Tidak lama kemudian, massa yang semakin memanas mendapat perlawanan dari Polisi. Massa akhirnya berjatuhan dan selebihnya melarikan diri ke arah jalan raya.
Dari seluruh massa, ada 6 orang yang tertangkap Polisi. Ke enamnya mendapatkan tindakan dari Polisi dan langsung membawa mereka ke Polres Siantar.
Mengetahui rekannya diamankan, pendemo lainnya berkumpul kembali. Mereka berlari hingga ke Polres Siantar berusaha melepaskan temannya yang tertangkap polisi.
Baca Juga: Akui Dapat dari Teman, 4 Pria Siantar Diduga Pengedar Sabu Diringkus