Diduga Depresi karena Kanker, Narapidana Bunuh Diri di Rumah Sakit

Gantung diri menggunakan celana training

Medan, IDN Times - Diduga depresi karena penyakit yang dideritanya, seorang narapidana (Napi) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Senin (29/7). Napi yang diketahui berinisial EP ditemukan tergantung di kamar di salah satu rumah sakit milik swasta di Kota Medan, Sumatera Utara.

Sewaktu ditemukan, leher pria 49 tahun ini didapati terlilit celana training yang diikatkan di jeruji jendela kamar tempatnya dirawat.

Baca Juga: Serang Polisi dengan Pisau, Pelaku Begal Tewas Ditembak

1. EP terjerat kasus narkoba dan divonis di atas empat penjara

Diduga Depresi karena Kanker, Narapidana Bunuh Diri di Rumah SakitPixabay.com

Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Idem Sitepu membenarkan peristiwa bunuh diri tersebut. Ia mengatakan, EP merupakan napi yang terjerat kasus narkoba dan sudah divonis empat tahun empat bulan penjara.

"Benar, yang bersangkutan seorang Napi di rutan. Ia meninggal karena bunuh diri," kata Idem saat dikonfirmasi wartawan.

2. EP ditemukan saat akan diperiksa dokter

Diduga Depresi karena Kanker, Narapidana Bunuh Diri di Rumah Sakit(Ilustrasi rumah sakit) IDN Times/Sukma Shakti

Idem menerangkan, EP datang ke rumah sakit sekira pukul 03.00 WIB, diantar petugas Rutan. Dia dirawat di kamar Sakura 209. Akan tetapi, ketika dokter hendak memeriksanya sekira pukul 10.00 WIB. EP sudah ditemukan dengan kondisi tewas tergantung di dalam kamar.

"Dia (EP) ditemukan sudah dalam kondisi tergantung celana training yang dililitkan ke jeruji jendela kamar," jelasnya.

3. Kuat dugaan EP bunuh diri karena penyakit yang dideritanya

Diduga Depresi karena Kanker, Narapidana Bunuh Diri di Rumah SakitIlustrasi jenazah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Idem menambahkan, EP terdaftar di rumah sakit tersebut sebagai pasien dengan penyakit kanker mulut. Kuat dugaan, lanjutnya, EP bunuh diri karena penyakit yang dideritanya.

"Keterangan istrinya, EP menderita kanker mulut. Tapi tidak tahu stadium berapa," ungkap Idem.

Dari hasil pemeriksaan, lanjutnya lagi, di jasad EP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dan pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergiannya, jadi autopsi tidak dilakukan.

"Keluarga kita arahkan untuk membuat surat pernyataan tidak keberatan dengan kematian EP. Setelah itu, jenazahnya kita serahkan ke keluarga," pungkas Idem.

Baca Juga: 19 Pelaku Ditangkap, Ini Modus Kriminal Sebulan Terakhir di Langkat

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya