Sudah 23 Warga Binjai Meninggal Terkonfirmasi COVID-19

Warga yang dikarantina nihil

Binjai, IDN Times - Kasus COVID-19 di Kota Binjai, Sumatra Utara, masih terjadi. Berdasarkan data dari laman resmi milik Pemko Binjai (binjaimelawancovid19.binjaikota.go.id), tercatat 23 warga terkonfirmasi COVID-19 meninggal dunia.

Meski kasus meninggal dunia terkonfirmasi COVID-19 masih tinggi. Tetapi warga yang dalam proses pemantauan, baik isolasi mandiri dan karantina sudah nihil dalam beberapa pekan terakhir.

1. Berikut data resmi penanganan virus COVID-19

Sudah 23 Warga Binjai Meninggal Terkonfirmasi COVID-19Laman resmi COVID-19 Kota Binjai, Sumatera Utara (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Untuk jumlah masyarakat Kota Binjai yang sudah selesai menjalani proses pemantauan sebanyak 1.448 jiwa. Untuk masyarakat dengan status suspek, sebanyak 6 orang masih menjalani perawatan, pulang dan sehat 18 orang.

Untuk meninggal dunia sebanyak 15 orang. Berkaitan dengan kasus konfirmasi COVID-19, sebanyak 82 orang masih menjalani perawatan dan 139 orang sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Dinikahi Berondong, 10 Adu Gaya Jennifer Jill Vs Emma Warokka

2. Tetap jaga kewaspadaan guna memutus mata rantai COVID-19

Sudah 23 Warga Binjai Meninggal Terkonfirmasi COVID-19Petugas memakai baju hazmat saat melayani rapid test. IDN Times/Fariz Fardianto

Menurut petugas Gugus Tugas COVID-19 Binjai, dr Indra Tarigan, meski masyarakat dengan status proses pemantauan sudah nihil, bukan berarti kasus COVID-19 dapat dikatakan menurun.

"Kalau dibilang menurun belum. Saat ini SOP penanganan COVID-19, kita harus bisa menganggap di kanan dan kiri kita ada positif COVID-19. Sehingga kita dapat memutuskan penyebaran mata rantai wabah ini," ucap dr Indra yang juga merupakan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Binjai.

3. Masyarakat terus dalam pantauan petugas Satgas COVID-19

Sudah 23 Warga Binjai Meninggal Terkonfirmasi COVID-19Google

Lebih jauh dikatakan dr Indra, defenisi pemantauan COVID-19 saat ini lebih luas. Artinya, seluruh masyarakat di pantau tetapi tidak dimasukkan sebagai data. "Hanya suspect dan positif yang tercatat. Kalau data warga dalam proses pemantauan tidak ada, bukan berarti itu menjadi angin segar bagi kita. Angin segar itu kalau vaksin sudah mendarat ke Kota Binjai," paparnya.

Karena itu, sebut dr Indra, masyarakat Kota Binjai harus tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) yang sudah ditetapkan pemerimtah, mulai dari rajin mencucui tangan, menggunakan masker serta menjaga jarak saat di tempat keramaian," imbaunya.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu, 7 Dampak Buruk Makan Daging Anjing

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya