WOW! Sumut Ekspor 819 Ton Kopi hingga ke Inggris dan Amerika Serikat

Nilai ekspor mencapai Rp 72 miliar

Medan, IDN Times - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah bersama Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Indonesia, Sumarjo Gatot Irianto, menghadiri acara pelepasan ekspor biji kopi sebanyak 819,36 Ton, di PT Sari Makmur Tunggal Mandiri.

Acara ini berlangsung di Jalan Kompos KM 12, Desa Pujimulyo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Selasa (26/3) petang.  

Pada kesempatannya Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengatakan, biji kopi senilai Rp 72,92 Miliar itu akan diberangkatkan ke Rumania, Jepang, Kanada, Belgia, Meksiko, Amerika Serikat, Taiwan, Inggris, China, Jerman, Australia dan Singapura.

Seluruh biji kopi yang akan diekspor sudah memiliki dokumen Phytosanitary Certificate (PC) sehingga sudah bisa diberangkatkan ke luar negeri. Syarat ini sesuai dengan intruksi Presiden kepada Menteri Pertanian yang ditugaskan kepada Badan Karantina Pertanian.

"Alhamdulillah, ini kita kejar terus, Provinsi Sumatera Utara termasuk wilayah lima terbesar pelabuhan Internasional dalam ekspor dan impor, tentunya melalui pelabuhan Belawan. Ini akan kita galak-kan terus, seperti apa yang sudah menjadi program kita yaitu Ayo Galakkan Ekspor Generasi Milenial Bangsa (Argo Gemilang)," kata Ali Jamal saat memberikan kata sambutannya. 

1. Bergaining kopi Indonesia dengan pisang Filipina

WOW! Sumut Ekspor 819 Ton Kopi hingga ke Inggris dan Amerika SerikatIDN Times/Fadli Syahputra

Saat ini, sambung Ali Jamal, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan besar di Jakarta sedang berjuang memasukkan biji kopi Sumatera Utara ke Filipina.

Tapi perjuangan itu tidak mudah, Filipina bersedia menerima biji kopi asal buah pisang mereka juga masuk ke Indonesia. Sementara, lanjutnya, Indonesia adalah penghasil buah pisang. 

"Kita sudah menemukan cara untuk menyiasati bargaining yang ditawarkan Filipina. Begitu biji kopi kita masuk ke sana, buah pisang mereka akan masuk juga. Tapi buah pisang mereka hanya sampai di laut dan langsung kita ekspor kembali. Sehingga buah meraka tidak sempat mendarat di bumi Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga: Terlilit Utang, PNS Nekat Curi Sepeda Motor di Parkiran Kantor

2. Sumut jadi penghasil kopi terbesar di Indonesia

WOW! Sumut Ekspor 819 Ton Kopi hingga ke Inggris dan Amerika SerikatIDN Times/Fadli Syahputra

Sumatera Utara, lanjut Ali, merupakan propinsi ke 4 produsen penghasil kopi terbesar dalam negeri setelah Sumatera Selatan, Lampung dan Aceh.

Kopi khas Sumatera Utara yang melegenda seperti kopi Sidikalang, kopi Sipirok, Kopi Mandailing, Kopi Tarutung dan Kopi Lintong ikut menambah devisa negara melalui ekspor ke berbagai negara di belahan dunia. 

Kopi termasuk komoditas unggulan ekspor ke-4 terbesar melalui Pelabuhan Belawan setelah minyak sawit, karet dan pinang.

Pada tahun 2018, kopi merupakan komoditas tertinggi dalam jumlah frekwensi sertifikasi Phytosanitary Certifikcate (PC) yang diterbitkan Balai Besar Karantina Pertanian Belawan yaitu 3.422 sertifikat sejumlah 65.347,10 ton dengan nilai komoditas Rp 4,901 Triliun. 

"Dengan eksportir memiliki IKT (Instalasi Karantina Tumbuhan) yang tersertifikasi Badan Karantina Pertanian, hal ini akan membantu percepatan proses tindakan karantina dalam penerbitan PC" jelas Ali Jamil.

3. Wagub berharap generasi milenial jadi eksportir baru

WOW! Sumut Ekspor 819 Ton Kopi hingga ke Inggris dan Amerika SerikatIDN Times/Fadli Syahputra

Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengucapkan terimakasih kepada Badan Karantina Pertanian karena sudah diundang untuk kali ketiganya dalam acara pelepasan ekspor.

Ia juga merasa senang bisa hadir, karena ekspor komuditi yang ada di Sumatera Utara ini pastinya akan membangkitkan ekonomi Sumatera Utara.

"Hari ini saya lihat teglinenya adalah pelayanan cepat, ekspor meningkat, petani sejahtera, Sumut Bermartabat. Pelayanan cepat, saya gak ragukan ini, ekspor meningkat? Mudah-mudahan dengan kerjasama kolaborasi kita meningkat. Tapi, petani sejahtera? Ini harus benar-benar kita yakinkan, karena faktanya di lapangan belum semua petani kita mendapatkan harga yang wajar," kata Musa di hadapan tamu undangan saat menyampaikan kata sambutannya.  

Seperti yang disampaikan kemarin, sambung Musa, dirinya sempat bertanya Badan Karantina Pertanian berapa sebenarnya jumlah perusahaan eksportir kopi, eksportir lidi dan eksportir lainnnya. Dalam kesempatan itu juga, Musa mengingatkan agar daftar perusahaan tersebut diekspos. Tujuannya, agar petani tau harga ekspor terbaru berapa, sehingga jika petani mau menjual hasilnya tidak terlalu jauh ketimpangan harganya. 

Ia juga berharap generasi milenial diharapkan yang akan menjadi eksportir-eksportir baru.

"Jika permintaan meningkat, hukum pasar harga pasti akan naik. Kalau harga naik, petani juga pasti akan meningkat kesejahteraannya. Kalau kita bisa bekerja sama, saya yakin menuju Sumatera Bermartabat pastilah bisa kita capai, dan saya yakin pasti petani akan sejahtera," pungkas Ijek. 

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini 5 Fakta Unik tentang Menag Lukman Hakim

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya