Mengenal Budaya Aron pada Masyarakat Suku Karo

Konsep tolong menolong serta pola kerjasama khas Karo

Budaya Aron masyarakat suku Karo merupakan budaya unik. Yang menunjukkan kekompakan suku Karo. Aron memiliki makna saling membantu dalam bahasa Karo, yang asal katanya Sisaro-saron. Itulah mengapa suku karo sangat tampak kompak bila dalam satu kelompok.

Untuk mengenal lebih jauh seperti apa budaya Aron khas karo. Berikut uraian singkatnya, antara lain:

1. Konsep tolong menolong serta pola kerjasama khas dari suku Karo

Mengenal Budaya Aron pada Masyarakat Suku Karohttps://go69.wordpress.com/2019/06/26/karo-bukan-keturunan-si-raja-batak/

Budaya Aron menggambarkan sebuah konsep tolong menolong serta pola kerjasama khas dari suku Karo. Wujudnya ialah berbentuk kelompok kerja yang terdiri dari beberapa orang muda atau orang dewasa yang jumlahnya berkisar 6 hingga 24 orang per kelompoknya. 

Dalam proses dibentuknya Budaya Aron jumlah lelaki jauh lebih banyak dibandingkan jumlah perempuannya. Ini dikarenakan kaum perempuan masyarakat karo memiliki keterbatasan dalam mengerjakan beragam aktivitas khas budaya Aron tersebut.

Sedangkan kegiatannya lebih banyak membutuhkan tenaga yang umumnya lebih mampu dilakukan  oleh lelaki khas Karo. 

2. Bayaran berdasarkan kesepakatan

Mengenal Budaya Aron pada Masyarakat Suku KaroSuku Karo (Dok. Istimewa)

Kegiatan yang dilakukan oleh budaya Aron atau kelompok dalam budaya tersebut dari masyarakat khas Karo umumnya adalah berladang. Ini disebabkan karena profesi Sebagian besar masyarakat khas karo adalah bertani atau mengelola sawah. 

Untuk bayaran yang diterima atas tenaga dari kelompok Pemuda yang terbentuk dalam budaya Aron itu ditentukan berdasarkan kesepakatan para anggotanya. Secara umum sebagian besar bayaran umumnya dibayarkan dengan bentuk tenaga dalam bekerja.

Akan tetapi jika kesepakatan dalam kelompok tersebut ada bayaran berupa bentuk uang tentunya nilainya berdasarkan dari komitmen dari anggota-anggotanya. 

3. Budaya Aron itu dimulai dari pagi hari sampai dengan sore hari

Mengenal Budaya Aron pada Masyarakat Suku Karohttps://merga-silima.blogspot.com/2013/07/kerja-tahun-tradisi-wajib-suku-karo.html

Pola kerja dan aktivitas yang dilakukan dalam budaya Aron itu dimulai dari pagi hari sampai dengan sore hari. Sistem kerjanya dilakukan secara bergiliran disesuaikan dengan kebutuhan dalam mengelola sawah atau ladang Dari para anggotanya.

Umumnya dilakukan mulai dari jam 8 pagi ke jam 5 sore sehingga lebih tampak teratur. Tujuan ditentukan waktu pola kerjanya tersebut adalah agar tetap terjaga hubungan yang baik antar anggotanya sesama masyarakat suku Karo. 

4. Terjadi perubahan sistem pembayaran

Mengenal Budaya Aron pada Masyarakat Suku KaroInstagram.com/kalak_karo_manis_mejile

Seiring perkembangan zaman saat ini ini aktivitas yang dilakukan oleh kelompok yang dibentuk dalam budaya Aron pola kerjanya sudah tidak seperti dahulu. Perkembangan tersebut terlihat perubahannya sejak tahun 1980 di mana saat ini pola kerja kelompok Aron Hanya bekerja selama 5 jam.

Jam kerjanya pun lebih sedikit yakni dimulai dari pukul pukul 10.30 siang Hingga jam 1630 sore. Perkembangan ini memang dipengaruhi dari modernisasi zaman sehingga berdampak kepada jumlah kelompok Aron dalam budaya karo khas Karo.

Bahkan saat ini bayarannya sudah berbentuk uang dimana dengan 5 jam pekerja tersebut diberikan upah sebesar Rp40.000 per harinya

5. Saat ini kelompok Aaron dari masyarakat khas suku karo jumlahnya sedikit

Mengenal Budaya Aron pada Masyarakat Suku Karohttp://gundalagundala.blogspot.com/2011_07_01_archive.html

Walaupun perkembangan zaman dan Era modernisasi sedikit banyak mempengaruhi dari budaya Aron khas suku Karo namun kelompok Aaron masih tetap ada. Hingga saat ini kelompok Aaron dari masyarakat khas suku karo jumlahnya sedikit. Sehingga untuk mendapatkan kelompok Aaron yang sudah dibentuk dalam budaya Aron tersebut lebih banyak dari daerah luar masyarakat suku Karo.

Sebagai contoh saat ini kelompok Aron didatangkan dari Samosir hingga Sidikalang dimana asal mereka merupakan dari suku Batak Toba. 

Dari uraian tersebut, terlihat jelas budaya Aron khas masyarakat suku Karo merupakan hubungan kekeluargaan. Yang erat yang ditunjukkan dalam bentuk pekerjaan. Walaupun sedikit banyak mengalami perubahan. Karena perkembangan zaman budaya aron masih tetap ada. Dan tetap dilestarikan keberadaannya, meskipun dari luar masyarakat khas Karo asalnya. Ini menunjukkan kekompakan dari budaya Batak tetap terjalin adanya. 

Baca Juga: 7 Gunung di Sumut yang Cocok Untuk Pendaki Pemula

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya