Isu Tsunami juga Merebak ke Nias, Warga Panik

Larang anak pergi ke sekolah

Nias, IDN Times - Selain di Sibolga dan Tapanuli Tengah, isu tsunami juga merebak ke Pulau Niasa, Sumatera Utara, Kamis (10/1) dini hari.

Isu ini membuat warga resah. Sehingga tidak sedikit yang mengungsi ke daerah lebih tinggi karena takut akan terjadi bencana tersebut.

Baca Juga: [BREAKING] Warga Sibolga-Tapteng Berhamburan Gara-gara Isu Tsunami

1. Anak-anak dilarang ke sekolah

Isu Tsunami juga Merebak ke Nias, Warga Panikbreakingnews.co.id

Juli warga Kota Gunungsitoli mengaku sudah mendengar isu air laut surut dan sepanjang sepengetahuannya hal tersebut merupakan pertanda akan terjadi tsunami di Kota Gunungsitoli.

"Kami sudah dengar isunya, dan hari ini kami tidak izinkan anak anak sekolah karena takut jika benar akan terjadi tsunami," ucapnya.

Hal yang sama juga dikatakan Kris warga Desa Lasara, Kota Gunungsitoli, yang mengaku telah mendengar isu tersebut tetapi tetap beraktifitas seperti biasa.

"Pagi ini banyak saya melihat warga yang mengungsi ke desa kami, mereka takut terjadi tsunami dan untuk menyelamatkan diri mereka mengungsi ke daerah yang lebih tinggi," ujarnya.

2. BMKG sebut isu tsunami hanya hoaks

Isu Tsunami juga Merebak ke Nias, Warga Panikjapantimes.co.jp

Dari keterangan resmi yang dikeluarkan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Gunungsitoli, Djati Cipto Kuncoro,  dikatakan jika berita surut air laut di perairan Sibolga, Sumatera Utara dan berdampak tsunami di Kepulauan Nias dan sekitarnya tidak benar.

BMKG Sibolga, Sumatera Utara juga tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut, sehingga BMKG Stasiun Geofisika Gunungsitoli menyatakan berita tersebut tidak benar, dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut.

Berita tersebut menurut dia hanya isu dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas.

Dia menerangkan jika fenomena pasang surut yang terjadi disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari.

Dimana saat ini jarak bulan akan mendekati titik terdekatnya dengan bumi pada tanggal 20 Januari 2019.

Sedangkan jarak matahari ke bumi saat ini pada titik terdekatnya pada tanggal 3 Januari 2019.

"Sampai saat ini Gempa Bumi tektonik belum dapat diprediksi secara ilmiah dengan baik dan BMKG Stasiun Geofisika Gunungsitoli akan terus berkoordinasi dengan BPBD dan Pemerintah setempat untuk menenangkan warga," katanya.

Baca Juga: Beredar Isu Tsunami di Sibolga-Tapteng, BMKG: Jangan Percaya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya